JAKARTA - Ryan Evans, anggota tim Reuters yang meliput perang di Ukraina, tewas dan dua jurnalis Reuters terluka dalam serangan Rusia ke hotel di kota Kramatorsk, Ukraina.
Evans yang bekerja sebagai penasihat keselamatan Reuters tewas setelah rudal menghantam Hotel Sapphire tempat dia menginap sebagai bagian dari tim beranggotakan enam orang pada Sabtu, kata Reuters dalam pernyataannya.
Dua jurnalis agensi berita tersebut sedang dirawat di rumah sakit, salah satu dari mereka terluka parah.
“Kami segera mencari lebih banyak informasi mengenai serangan itu, termasuk bekerja sama dengan pihak berwenang di Kramatorsk, dan kami memberikan dukungan kepada rekan-rekan kami dan keluarga mereka,” kata Reuters, dilansir Senin, 26 Agustus.
Evans (38) mantan tentara Inggris, sudah bekerja dengan Reuters sejak tahun 2022 dan memberi nasihat kepada jurnalisnya tentang keselamatan di seluruh dunia termasuk di Ukraina, Israel, dan di Olimpiade Paris.
"Kami menyampaikan belasungkawa dan rasa duka kami yang terdalam kepada keluarga dan orang-orang terkasih Ryan. Ryan telah membantu begitu banyak jurnalis kami meliput berbagai peristiwa di seluruh dunia. Kami akan sangat merindukannya," kata Reuters.
Tiga anggota tim Reuters lainnya yang berada di hotel pada saat serangan terjadi telah diketahui dan selamat.
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan hotel tersebut dihantam oleh rudal Iskander Rusia, rudal balistik yang dapat menyerang pada jarak hingga 500 km (310 mil).
“Sebuah hotel biasa di kota dihancurkan oleh Iskander Rusia,” katanya dalam pidato malamnya pada Minggu.
Zelenskiy menyebut serangan itu “benar-benar disengaja. Belasungkawa saya kepada keluarga dan teman,” tuturnya.
Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen apakah rudal yang menghantam hotel tersebut ditembakkan oleh Rusia atau merupakan serangan yang disengaja terhadap gedung tersebut.
Kantor kejaksaan provinsi Donetsk mengatakan dalam postingan Telegram sebelumnya, jenazah seorang warga negara Inggris ditemukan di reruntuhan bangunan hotel di Kramatorsk.