Bagikan:

JAKARTA - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pernah memperingatkan pemimpin Hizbullah Syyed Hassan Nasrallah untuk meninggalkan Lebanon beberapa hari sebelum dia terbunuh dalam serangan Israel.

Beberapa saat setelah serangan terhadap pager jebakan Hizbullah pada 17 September, Khamenei mengirim pesan dengan utusan untuk memohon kepada sekretaris jenderal Hizbullah agar berangkat ke Iran.

Informasi ini mengutip laporan intelijen yang menyatakan Israel memiliki agen di dalam Hizbullah dan berencana untuk melakukan pembunuhan, kata salah satu sumber, seorang pejabat senior Iran, kepada Reuters.

Utusan tersebut, kata pejabat itu adalah seorang komandan senior Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan, yang sedang bersama Nasrallah di bunkernya ketika bunkernya terkena bom Israel dan juga terbunuh.

Khamenei, yang tetap berada di lokasi aman di Iran sejak Sabtu, secara pribadi memerintahkan sekitar 200 rudal untuk ditembakkan ke Israel pada Selasa, 1 Oktober kata seorang pejabat senior Iran.

Serangan itu merupakan pembalasan atas kematian Nasrallah dan Nilforoushan, kata Garda Revolusi dalam pernyataan.

Pernyataan itu juga mengutip pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada bulan Juli di Teheran, dan serangan Israel di Lebanon. Israel belum mengaku bertanggung jawab atas kematian Haniyeh.

Israel pada Selasa, 1 Oktober memulai apa yang disebutnya sebagai serangan darat “terbatas” terhadap Hizbullah di Lebanon selatan.

Kementerian luar negeri Iran dan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang mengawasi badan intelijen asing Mossad, tidak menjawab permintaan komentar.

Pembunuhan Nasrallah terjadi setelah serangan Israel selama dua minggu yang telah menghancurkan lokasi senjata, menghilangkan separuh dewan kepemimpinan Hizbullah dan menghancurkan komando tertinggi militernya.

Ketakutan Iran terhadap keselamatan Khamenei dan hilangnya kepercayaan, baik di dalam Hizbullah maupun di dalam kelompok Iran dan di antara mereka, muncul dalam percakapan dengan 10 sumber untuk berita ini, yang menggambarkan situasi yang dapat mempersulit berfungsinya aliansi Poros perlawanan Iran secara efektif.