Babylon Luncurkan Staking Bitcoin, Peluang Baru untuk Pemegang BTC
JAKARTA - Babylon, sebuah platform teknologi blockchain, telah meluncurkan fase pertama dari Mainnet staking Bitcoin pada 22 Agustus. Langkah ini tidak hanya menawarkan manfaat baru bagi para pemegang Bitcoin, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk mengoptimalkan aset mereka melalui sistem staking berbasis Proof of Stake (PoS). Dengan demikian, Bitcoin kini tidak hanya berfungsi sebagai alat penyimpan nilai atau alat pembayaran, tetapi juga sebagai instrumen yang berperan aktif dalam mengamankan jaringan PoS dan mendapatkan imbalan.
Babylon memperkenalkan protokol yang memungkinkan para pemegang Bitcoin untuk mengunci BTC mereka melalui smart contract yang bersifat self-custodial. Artinya, para pemegang Bitcoin tetap memegang kendali penuh atas aset mereka tanpa perlu bergantung pada perantara. Ini adalah kali pertama Bitcoin digunakan dalam mekanisme staking semacam ini, yang sebelumnya lebih umum diterapkan pada kripto lain seperti Ethereum.
Dilansir dari Crypto News, menurut data yang dirilis oleh Babylon, platform ini telah menarik lebih dari 12.720 staker dan 20.610 delegasi staking sejak peluncurannya. Angka ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari komunitas kripto terhadap inovasi ini. Dengan adanya inisiatif ini, fungsi Bitcoin diperluas dari yang awalnya hanya sebagai alat penyimpan nilai atau alat pembayaran, menjadi instrumen yang berperan aktif dalam mengamankan jaringan PoS dan mendapatkan imbalan.
Staking memungkinkan pemegang Bitcoin untuk mengunci aset mereka dalam periode waktu tertentu menggunakan skrip staking Babylon yang aman dan tanpa perantara. Dalam sistem PoS, validator dipilih untuk membuat blok baru dan mengonfirmasi transaksi berdasarkan jumlah koin yang mereka pegang dan siap “di-stake” sebagai jaminan. Proses ini memberikan kekuatan suara kepada para validator dalam mempengaruhi konsensus jaringan PoS.
Para staker Bitcoin memiliki dua opsi dalam menggunakan kekuatan suara mereka: mereka dapat mendirikan finality provider sendiri untuk secara langsung memanfaatkan kekuatan suara mereka, atau mendelegasikan kekuatan suara mereka kepada finality provider pihak ketiga yang lebih berpengalaman. Opsi kedua memungkinkan staker untuk tetap meraih imbalan tanpa harus terlibat langsung dalam kerumitan sistem PoS.
Untuk menjaga integritas sistem, protokol Babylon menerapkan mekanisme “slashing” yang dapat menghukum finality provider yang berusaha merusak sistem PoS. Jika terjadi tindakan yang tidak jujur atau upaya untuk mengganggu jaringan, BTC yang didelagasikan kepada mereka bisa sebagian atau seluruhnya disita. Mekanisme ini berfungsi sebagai pencegah bagi tindakan merugikan, baik dari pihak staker maupun finality provider, sehingga mendorong perilaku yang jujur dalam jaringan.