Bagikan:

JAKARTA - MetaMask, dompet digital yang dikembangkan oleh ConsenSys, memperkenalkan layanan staking Ethereum yang baru. Layanan ini menjanjikan kemudahan bagi pengguna untuk melakukan staking Ether (ETH) dalam jumlah yang mereka inginkan, sebuah langkah yang membuka peluang lebih luas bagi partisipasi dalam ekosistem Ethereum. Namun, layanan ini datang dengan batasan tertentu, terutama tidak tersedianya bagi pengguna di Amerika Serikat dan Inggris.

Dilansir dari CoinGape, layanan staking MetaMask ini mengubah cara pengguna berinteraksi dengan mekanisme staking Ethereum. Sebelumnya, batas minimum 32 ETH, yang setara dengan sekitar 113.000 Dolar AS (sekitar Rp1,8 miliar), diperlukan untuk berpartisipasi sebagai validator. Kini, dengan menggunakan protokol StakeWise, pengguna dapat melakukan staking dengan jumlah berapa pun, memberikan kesempatan kepada lebih banyak orang untuk berkontribusi pada keamanan blockchain Ethereum.

BACA JUGA:


Meskipun layanan ini inovatif, MetaMask telah meluncurkannya dengan pembatasan akses bagi pengguna di AS dan Inggris, mengingat perubahan regulasi yang terjadi di kedua negara tersebut. ConsenSys berencana untuk memperluas layanan staking ini ke pasar-pasar tersebut ketika situasi hukum menjadi lebih jelas.

Saat ini, staking terpusat MetaMask didukung oleh lebih dari 33.000 validator Ethereum, dengan lebih dari 1 juta ETH yang di-stake. Menurut laporan ConsenSys, 99,9% dari validator ini aktif dan beroperasi tanpa insiden.

Selain itu, MetaMask juga berencana untuk menambahkan dukungan untuk Bitcoin (BTC) dalam waktu dekat, yang akan memungkinkan pengguna untuk mengelola aset Bitcoin dan Ethereum dari satu antarmuka. Ini merupakan langkah signifikan yang mencerminkan integrasi yang semakin erat antara berbagai ekosistem kripto.

Di sisi lain, harga Ethereum telah menunjukkan pemulihan setelah data inflasi CPI AS yang lebih rendah dari yang diperkirakan, yang meningkatkan kepercayaan pasar. Saat ini, ETH diperdagangkan pada 3.635 Dolar AS (sekitar Rp59 juta), naik 3,50% dari titik terendah hariannya sebesar 3.434 Dolar AS (sekitar Rp55 juta).