Iran Pastikan Israel Tidak Bisa Menduga Cara dan Waktu Pembalasan Pembunuhan Ismail Haniyeh
JAKARTA - Misi Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa Bangsa mengatakan, Teheran akan merencanakan dengan saksama waktu dan cara tanggapannya terhadap pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel, guna memastikan "kejutan maksimal" dan "pencegahan" tercapai.
"Waktu, kondisi dan cara tanggapan Iran akan diatur dengan cermat untuk memastikan bahwa hal itu terjadi pada saat kejutan maksimal, mungkin ketika mata mereka tertuju pada langit dan layar radar, mereka terkejut dari darat, dan mungkin kombinasi keduanya," kata misi tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam, melansir IRNA 21 Agustus.
Misi tersebut mengatakan, Iran akan dengan hati-hati mengkalibrasi responsnya "untuk menghindari kemungkinan dampak buruk yang berpotensi memengaruhi gencatan senjata yang prospektif."
Pernyataan misi Iran untuk PBB di New York ini muncul di tengah spekulasi mengenai apakah Iran sengaja menunda responsnya hingga hasil perundingan gencatan senjata di Gaza jelas.
Pekan lalu, negosiasi dua hari di Doha, Qatar yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat, berakhir tanpa terobosan. Namun, perundingan dikatakan akan dilanjutkan pekan ini di Kairo, Mesir.
Lebih jauh dijelaskan, respons Iran memiliki dua tujuan, menghukum agresor dan meningkatkan pencegahan.
Baca juga:
- Sempat Jadi Mata-mata Kelompok Perlawanan dan Ledakkan Markas Bekas Unitnya, Tentara Rusia Membelot ke Ukraina
- Korsel Wajibkan Pendatang dengan Gejala Cacar Monyet dari 8 Negara Afrika untuk Melapor ke Otoritas Kesehatan
- Puji Tentara Chechnya, Presiden Putin: Selama Memiliki Anda, Kami Tidak Terkalahkan
- Penasihat Kampanye Sebut Trump Dapat Membahas Pengendalian Senjata dengan Rusia Jika Menang Pilpres AS
"Pertama, Iran harus menghukum agresor atas tindakan terorismenya, dan pelanggaran terhadap kedaulatan nasional Iran. Kedua, Iran harus meningkatkan kemampuan pencegahan Iran untuk menimbulkan penyesalan yang mendalam dalam rezim Israel, dengan demikian berfungsi sebagai pencegah terhadap pengulangan tindakan agresi apa pun di masa mendatang," kata pernyataan itu.
Haniyeh tewas akibat serangan di Teheran bersama seorang pengawalnya, sehari setelah menghadiri pelantikan presiden terpilih Masoud Pezeshkian pada 31 Juli, menurut pernyataan Garda Revolusi Iran (IRGC).
Mengutip Mehr, IRGC dalam sebuah pernyataan mengatakan, pembunuhan Ismail Haniyeh "dirancang dan dilaksanakan oleh rezim Zionis dan didukung oleh pemerintah kriminal Amerika."