Pemerintah Korea Selatan Ingin Beralih ke Buku Pelajaran AI, Orang Tua Beri Reaksi Keras
JAKARTA – Korea Selatan mendorong penggunaan teknologi di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Dalam beberapa tahun mendatang, seluruh siswa akan berhenti menggunakan buku biasa dan beralih ke tablet.
Berdasarkan laporan Financial Times melalui TechCrunch, pemerintah Korea Selatan ingin menghadirkan buku teks berbasis Kecerdasan Buatan (AI) ke ruang kelas. Buku teks ini akan ditambahkan ke dalam tablet dan rencananya akan diperkenalkan tahun depan.
Peralihan dari buku biasa ke buku teks berbasis AI membuat para orang tua khawatir. Tak sedikit yang ragu dengan rencana ini sehingga mereka mengajukan petisi untuk berhenti pada penggunaan teknologi baru dan fokus pada kesejahteraan siswa.
Petisi ini sudah mendapatkan lebih dari 50.000 tanda tangan. Di dalam petisi tersebut, tertulis bahwa, "Kami, sebagai orang tua, sudah mengalami banyak masalah pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya yang timbul dari paparan perangkat digital."
Salah satu orang tua, Lee Sun-youn, mengatakan kepada Financial Times bahwa ia merasa khawatir dengan dampak penggunaan perangkat digital dalam jangka panjang. Menurutnya, peralihan sistem belajar ini bisa berdampak negatif bagi perkembangan otak.
Baca juga:
"Saya khawatir penggunaan perangkat digital yang terlalu banyak dapat berdampak negatif pada perkembangan otak, rentang konsentrasi, dan kemampuan memecahkan masalah mereka. Mereka sudah terlalu banyak menggunakan ponsel pintar dan tablet," kata Sun-youn.
Pemerintah Korea Selatan belum memberikan respons terkait petisi yang dibuat para orang tua. Namun, sepertinya pemerintah sangat yakin dengan peralihan teknologi ini karena para guru bisa memantau perkembangan siswa dengan lebih mudah.
Pada tahun 2028, seluruh guru dari berbagai sekolah diharapkan sudah beralih ke buku teks berbasis AI ini. Perubahan ini wajib diterapkan di seluruh mata pelajaran, kecuali musik, seni, pendidikan jasmani, dan etika.