Mengaku Diculik di Myanmar, Hendri kembali Minta Uang Rp15 Juta Agar Tidak Disiksa Komplotan Pelaku

JAKARTA – Yohana, salah satu anggota keluarga Suhendri alias Hendri yang mengaku diculik oleh komplotan Warga Negara Asing (WNA) di Myanmar, mengatakan bila Hendri kembali menghubungi keluarga melalui sambungan handphone. Hendri meminta uang kepada keluarga sebesar Rp18 juta dalam mata uang asing dollar, untuk menghentikan siksaannya.

Permintaan kali ini merupakan yang kedua kalinya, namun pihak keluarga pun mengaku kebingungan karena tidak memiliki uang sebanyak itu.

“Dia minta dikirimkan uang 1.000 dollar untuk meringankan siksaan dia di sana, agar tidak kena pukul setiap hari,” kata Yohana saat dikonfirmasi, Kamis, 15 Agustus.

Kepada Yohana, Hendri mengaku dirinya kerap mendapat siksaan selama ditahan di sebuah ruangan yang tidak diketahui keberadaannya. Menurutnya, akibat dari siksaan itu kaki Hendri memar akibat dipukul menggunakan stik baseball.

“Suaranya sedih, kayak gak kuat untuk berbicara. Dia bilang dipukul dengan stik baseball,” ujarnya.

Menghadapi situasi tersebut, Yohana mengaku pasrah. Ia sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang namun belum ada perkembangan. Terlebih, kondisi ekonomi keluarga pas-pasan, sehingga tidak mungkin menebus Hendri dengan uang ratusan juta agar bisa dipulangkan.

Anehnya, Hendri tidak pernah mengirimkan gambar atau foto kondisi fisiknya, meski bisa memegang handphone untuk menelpon keluarganya.

“Tidak (bisa kirim foto) karena akses kamera di HP-nya ditutup stiker katanya. Jadi dia tidak bisa video call atau mengirim foto,” pungkasnya.

Yohana mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak KBRI Yangon terkait kepulangan Hendri. Saat itu pihak KBRI Yangon menjawab untuk dapat mengeluarkan korban selalu berakhir dengan tebusan.

“Membayar denda adalah yang paling besar kemungkinannya untuk WNI tersebut bisa dilepaskan,” kata Yohana menirukan KBRI Yangon saat dikonfirmasi, Kamis, 15 Agustus.

Yohana juga sempat bertanya apakah Pemerintah Indonesia tidak dapat menyelamatkan Hendri. Mereka hanya menjawab dengan perkataan yang sama yakni kemungkinan besar dapat bebas dengan tebusan.