Mantan Menhan Israel Gantz Diminta Mengembalikan Biaya Perjalanan ke Inggris dan AS

JAKARTA - Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Ketua Persatuan Nasional Benny Gantz untuk mengembalikan uang sebesar NIS 70.000 (Rp296.640.861) yang digunakan untuk membiayai perjalanan ke Amerika Serikat dan Inggris, saat menjadi menteri di Pemerintahan Kabinet Perang pada Bulan Maret, ke kas negara menurut berita Channel 13.

Mengutip sebuah surat yang dikirimkan kepada Gantz dari Kantor Perdana Menteri, Channel 13 melaporkan, PM Netanyahu meminta pengembalian dana tersebut karena ia tidak menyetujui perjalanan tersebut.

Laporan tersebut mengutip kebijakan pemerintah, perdana menteri harus menyetujui perjalanan para menteri ke luar negeri.

Menanggapi laporan tersebut, kantor Gantz mengatakan perjalanan tersebut, ketika ia bertemu dengan para pejabat senior AS di Washington termasuk Wakil Presiden Kamala Harris, penting untuk menjaga keamanan Israel.

"Kami menyarankan agar perdana menteri dan para pejabatnya bekerja untuk mengembalikan para sandera dan penduduk utara ke rumah dengan tekad dan obsesi yang setidaknya sama dengan usahanya untuk mengembalikan biaya perjalanan Gantz," kata pernyataan itu, melansir The Times of Israel 15 Agustus.

Kantor Perdana Menteri mengatakan: "Sebelum perjalanannya, telah dijelaskan kepada Gantz dan kantornya, ini adalah perjalanan pribadi, dan Kantor Perdana Menteri tidak akan menanggung biayanya. Kami sekarang meminta agar Gantz mengembalikan uang untuk perjalanannya ke kas negara."

PMO dikatakan menolak untuk membantu mengkoordinasikan perjalanan menteri kabinet saat itu, sehingga membuat Gantz terancam masalah hukum di Inggris, termasuk tuntutan hukum dan surat perintah penangkapan yang berkaitan dengan perang di Gaza, demikian yang dilaporkan oleh Channel 12 pada saat itu.