Pertamina IHC Ungkap Pembangunan BIH Capai 80 Persen
JAKARTA - Holding Rumah Sakit BUMN, PT Pertamina Bina Medika IHC (Indonesia Healthcare Corporation) mengungkapkan, pembangunan Bali International Hospital (BIH) telah mencapai 80 persen.
"Pada saat ini sudah berjalan 80 persen pembangunannya," ujar Pelaksana Tugas Direktur Utama dan Direktur Medis PT Pertamina Bina Medika IHC Lia G Partakusuma dilansir ANTARA, Rabu, 14 Agustus.
Lia menambahkan, rumah sakit yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali ini ditargetkan dapat dilangsungkan peresmian dan mulai beroperasi pada bulan Maret atau triwulan I 2025.
"2025 bulan Maret untuk grand opening. Mohon doa," katanya.
Rumah sakit yang bernaung di bawah pengelolaan Pertamina IHC ini disebutnya bakal merekrut 10 persen dokter dari luar negeri.
Pihaknya juga menyebut telah menjalin kerja sama dengan salah satu laboratorium asal Singapura untuk melakukan transfer pengetahuan sehingga standard layanan dan mutu rumah sakit ini dapat meningkat.
Untuk proses rekrutmen dokter asing, Lia menyebut dilakukan secara ketat. Terlebih, rumah sakit ini berada di kawasan ekonomi khusus sehingga persyaratan berjalan sesuai aturan Kementerian Kesehatan.
"Jadi tidak ada yang tiba-tiba masuk langsung, kita semua ikuti aturan yang berlaku," ujarnya pula.
Adapun layanan medis yang dihadirkan di BIH di antaranya perawatan kanker, kardiologi, onkologi, syaraf/stroke, gastrologi dan ortopedi.
BIH memiliki luas sekitar lima hektare di dalam KEK Kesehatan Sanur yang memiliki luas total 41,26 hektare.
Pemerintah mengharapkan fasilitas di KEK Kesehatan itu meningkatkan perekonomian sekaligus meningkatkan fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia.
Baca juga:
Berdasarkan data Dewan Nasional KEK pada 2030 diproyeksikan sekitar 4-8 persen penduduk Indonesia atau kisaran 123 ribu hingga 240 ribu orang yang sebelumnya berobat ke luar negeri menjadi berobat di tanah air salah satunya di BIH.
Secara nominal, hingga tahun 2045 total penghematan devisa yang diharapkan mencapai Rp86 triliun dan total penambahan devisa pada periode yang sama mencapai Rp19,6 triliun.
Dewan Nasional KEK juga menyebutkan KEK Kesehatan Sanur memiliki nilai investasi sebesar Rp10,2 triliun yang diharapkan menyerap tenaga kerja yang banyak.