Trump Sebut Biden “Dikudeta" dari Pilpres AS
JAKARTA - Calon presiden AS dari Partai Republik Donald Trump menyebut Presiden Joe Biden dipaksa mundur dari pemilihan presiden.
Trump mengklaim telah mengalahkan Biden dalam debat akhir Juni lalu, hingga Biden dipaksa mundur dari pilpres. Ia menyebut pengunduran diri Biden sebagai "kudeta".
"Ini adalah kudeta presiden Amerika Serikat. Dia tidak ingin pergi, tetapi mereka berkata, 'Kita bisa melakukannya dengan cara yang baik, atau kita bisa melakukannya dengan cara yang sulit,'" kata Trump dalam wawancara dengan pengusaha sekaligus inovator terkenal Amerika, Elon Musk, yang disiarkan langsung di media sosial X dilansir ANTARA, Selasa, 13 Agustus.
Trump mengaku bukan penggemar Biden dan menyebut tokoh Partai Demokrat itu sebagai "presiden terburuk dalam sejarah".
Baca juga:
- Ridwan Kamil Sebut Sosok S yang Bakal Dampinginya di Pilgub DKI, Diumumkan Setelah 17 Agustus
- PKB Tegaskan Tak Pernah Janji Usung Anies di Pilkada Jakarta
- Soal Mandat Rais Aam PBNU untuk Evaluasi PKB, Jazilul: Langgar Aturan dan Etika
- Polisi Sita Ponsel Audrey Davis yang Digunakan Komunikasi dengan Mantan Kekasih
Trump mengatakan Wakil Presiden Kamala Harris, yang menggantikan Biden sebagai capres Demokrat, juga tidak kompeten.
Bulan lalu, Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari Pilpres 2024 dan dukungannya bagi Harris untuk menjadi capres Partai Demokrat.
Pengumuman itu disampaikan setelah meningkatnya tekanan dari Demokrat dengan sejumlah orang di Kongres AS mengeluarkan seruan publik agar Biden mundur, mengingat penampilan buruknya dalam debat menghadapi Trump.