Ancam Keselamatan Penerbangan: Jam Pesawat Dapat Diretas dan Menyebabkan Kerusakan Serius!

JAKARTA - Gelombang baru penipuan GPS, bentuk serangan digital yang dapat mengalihkan jalur pesawat komersial, telah memasuki dimensi menarik. Hal ini dikatakan oleh  para peneliti keamanan siber.

Menurut OPSGROUP, badan penasihat penerbangan, terjadi lonjakan 400% dalam insiden penipuan GPS yang mempengaruhi pesawat komersial dalam beberapa bulan terakhir. Banyak dari insiden tersebut melibatkan sistem GPS berbasis darat yang ilegal, terutama di sekitar zona konflik, yang menyiarkan posisi yang salah untuk membingungkan pesawat tak berawak atau rudal yang datang.

“Kita terlalu sering berpikir tentang GPS sebagai sumber posisi, tetapi sebenarnya juga sumber waktu,” kata Ken Munro, pendiri Pen Test Partners, sebuah perusahaan keamanan siber asal Inggris, dalam presentasinya di konvensi hacking DEF CON di Las Vegas pada  Sabtu, 10 Agustus.

Munro mencatat sebuah insiden baru-baru ini di mana jam di pesawat yang dioperasikan oleh maskapai besar Barat tiba-tiba maju bertahun-tahun, menyebabkan pesawat kehilangan akses ke sistem komunikasi terenkripsi digitalnya. Pesawat tersebut harus dikerahkan selama beberapa minggu sementara teknisi mereset sistem onboard-nya secara manual. Munro menolak untuk mengidentifikasi maskapai atau pesawat yang dimaksud.

Pada bulan April, Finnair sementara menghentikan penerbangan ke kota Tartu di Estonia timur karena penipuan GPS yang dituduhkan oleh Tallinn dilakukan oleh Rusia.

GPS, singkatan dari Global Positioning System, telah banyak menggantikan perangkat darat mahal yang mengirimkan sinyal radio untuk memandu pesawat menuju pendaratan. Namun, cukup mudah untuk memblokir atau mendistorsi sinyal GPS menggunakan komponen yang relatif murah dan mudah didapat, serta pengetahuan teknologi yang terbatas.

“Apakah ini akan membuat pesawat jatuh? Tidak,” kata Munro dikutip VOI dari Reuters. “Yang terjadi hanyalah menciptakan sedikit kebingungan. Dan Anda berisiko memulai apa yang kami sebut sebagai rentetan kejadian, di mana sesuatu yang minor terjadi, sesuatu lain yang minor terjadi, dan kemudian sesuatu yang serius terjadi."