Bagikan:

JAKARTA - Pernahkah Anda berpikir kenapa jendela pesawat selalu bentuknya oval? Rupanya, ada maksud tersendiri di balik desain jendela pesawat yang berbentuk oval.

Pada unggahan video TikTok yang telah ditonton lebih dari 2 juta kali, Kapten Steve, seorang pilot dari American Airlines, mengungkapkan jendela pesawat dengan ujung yang membulat pertama kali dipasang pada tahun 1950-an.

Pemasangan desain jendela itu dilakukan setelah serangkaian bencana penerbangan yang disebabkan oleh jendela berbentuk persegi.

Kapten Steve menjelaskan pada masa lalu, beberapa pesawat dirancang dengan jendela berbentuk persegi. Namun, seiring dengan peningkatan ketinggian penerbangan dan kebutuhan akan tekanan kabin yang lebih tinggi, para insinyur di Eropa menemukan sebuah masalah besar.

"Beberapa pesawat dirancang dengan jendela persegi dan ketika pesawat mulai naik lebih tinggi, membutuhkan lebih banyak tekanan. Mereka menemukan masalah besar," ungkap Kapten Steve, dikutip VOI dari laman New York Post pada Senin, 18 November 2024.

Masalah tersebut adalah kerusakan struktural pada pesawat yang disebabkan oleh tekanan besar pada jendela persegi. Jendela berbentuk persegi menciptakan 'retakan rambu' di sekitar ujung jendela karena tekanan yang diterima oleh rangka pesawat. Ketika retakan ini terus berkembang, pesawat bisa mengalami kerusakan fatal akibat dekompresi.

Untuk mencegah kecelakaan tragis tersebut, para insinyur mulai merancang jendela pesawat dengan bentuk bulat. Dengan desain ini, jendela tidak lagi rentan terhadap retakan atau kerusakan pada sudutnya yang bisa mengancam keselamatan penerbangan.

"Sejak saat itu, kami tidak pernah mengalami masalah lagi," kata Kapten Steve.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya inovasi dalam desain pesawat untuk menjaga keselamatan penumpang.

Penonton video TikTok tersebut merasa lega mendengar penjelasan tentang desain jendela pesawat yang sering dianggap sepele ini. Banyak yang merasa lebih tenang setelah mengetahui alasan di baliknya.

"Masuk akal sekali," tulis warganet.

"Terima kasih atas penjelasannya! Semakin banyak yang saya ketahui, semakin mudah bagi saya untuk terbang." kata warganet lainnya.

"Saya penumpang pesawat yang sangat takut. Tapi setelah menonton video TikTok Anda, Kapten Steve, saya tidak terlalu takut saat terbang minggu lalu. Terima kasih!" komentar warganet lainnya.

Kapten Steve tidak menyebutkan secara spesifik kecelakaan yang dimaksud, tetapi beberapa penonton menduga dia merujuk pada kecelakaan pesawat de Havilland Comet 1 yang terjadi di Inggris antara tahun 1953 dan 1954. Pesawat ini mengalami serangkaian insiden kecelakaan udara yang menyebabkan pesawat-pesawat tersebut hancur di tengah penerbangan.

Setelah melakukan penyelidikan terhadap puing-puing dari kecelakaan tersebut, para ahli forensik penerbangan menyimpulkan jendela dengan sudut yang relatif tajam memberikan konsentrasi tekanan yang jauh lebih tinggi daripada yang diperkirakan.

"Tekanan yang terkonsentrasi pada sudut-sudut jendela tersebut menyebabkan kelelahan material di sekitar sudut jendela. Hal ini dengan cepat menyebabkan kerusakan pada badan pesawat," demikian penjelasan dari Federal Aviation Administration (FAA).