Ukraina Operasionalkan Jet Tempur F-16, Presiden Zelensky: Ini Adalah Tahap Baru
JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan pada Hari Minggu, pilot Ukraina mulai menerbangka jet tempur F-16 untuk operasi d dalam negeri, mengonfirmasi kedatangan jet tempur buatan Amerika Serikat yang telah lama ditunggu-tunggu.
Pemimpin Ukraina mengumumkan penggunaan F-16, yang telah lama diperjuangkan Kyiv, saat ia bertemu dengan pilot militer di pangkalan udara yang diapit oleh dua jet dengan dua lagi terbang di atasnya.
"F-16 ada di Ukraina. Kami melakukannya. Saya bangga dengan orang-orang kami yang menguasai jet-jet ini dan telah mulai menggunakannya untuk negara kami," kata Presiden Zelensky di sebuah lokasi yang diminta oleh pihak berwenang untuk tidak diungkapkan oleh Reuters karena alasan keamanan, seperti dikutip 5 Agustus.
Kedatangan jet-jet tersebut merupakan tonggak sejarah bagi Ukraina setelah berbulan-bulan menunggu, meskipun masih belum jelas berapa banyak yang tersedia dan seberapa besar dampaknya dalam meningkatkan pertahanan udara dan di medan perang.
Rusia sendiri diketahui telah menargetkan pangkalan-pangkalan yang mungkin menampung jet tempur F-16, bersumpah menembak jatuh mereka sehingga mereka tidak akan berdampak pada perang.
Berbicara kepada wartawan di landasan pacu sebuah lapangan terbang, Presiden Zelensky mengatakan Ukraina masih belum memiliki cukup pilot yang terlatih untuk menggunakan F-16 atau cukup banyak jet itu sendiri.
"Hal positifnya adalah kami mengharapkan F-16 tambahan, banyak orang sekarang sedang berlatih," katanya.
Penting, katanya, sekutu Kyiv menemukan cara untuk memperluas program pelatihan dan peluang bagi pilot dan tim teknik Ukraina.
Ukraina sebelumnya mengandalkan armada pesawat tempur era Soviet yang menua yang kalah persenjataan oleh armada Rusia yang lebih maju dan jauh lebih banyak jumlahnya.
Rusia telah menggunakan keunggulan itu untuk melakukan serangan rudal jarak jauh secara berkala terhadap target-target di seluruh Ukraina dan juga untuk menghantam posisi garis depan Ukraina dengan ribuan bom berpemandu, mendukung pasukannya yang perlahan maju di timur.
"Ini adalah tahap baru pengembangan angkatan udara angkatan bersenjata Ukraina," kata Presiden Zelensky.
"Kami melakukan banyak hal bagi pasukan Ukraina untuk beralih ke standar penerbangan baru, penerbangan tempur Barat," tambahnya, mengutip ratusan pertemuan dan diplomasi yang tak henti-hentinya untuk mendapatkan F-16.
"Kami sering mendengar 'itu tidak mungkin' sebagai jawaban tetapi kami tetap mewujudkan ambisi kami, kebutuhan pertahanan kami," tandasnya..
Masih belum jelas rudal apa yang diperlengkapi jet-jet itu. Rudal dengan jangkauan yang lebih jauh akan memungkinkan mereka untuk memiliki dampak medan perang yang lebih besar, kata analis militer.
Baca juga:
- Studi WHO Temukan Banyak Gadis Remaja Usia 15-19 Tahun Alami Kekerasan Fisik atau Seksual dari Pasangannya
- Ukraina Terima Korvet Kelas Ada, Ibu Negara Olena Zelenska: Memastikan Keamanan Wilayah Kami
- China Perketat Aturan Ekspor Drone Sipil untuk Cegah Penggunaan Militer mulai September
- Presiden Putin Sambut Warga Rusia yang Dibebaskan, Kremlin: Itu Penghormatan
Presiden Zelensky mengatakan, ia juga berharap untuk melobi negara-negara tetangga sekutu untuk membantu mencegat rudal Rusia yang diluncurkan ke Ukraina melalui percakapan di platform Dewan Ukraina-NATO.
"Ini adalah alat lain, dan saya ingin mencobanya, sehingga negara-negara NATO dapat berbicara dengan Ukraina tentang kemungkinan koalisi kecil negara-negara tetangga untuk menembak jatuh rudal musuh," katanya.
"Saya pikir keputusan ini mungkin sulit bagi mitra kami, mereka selalu takut akan eskalasi yang berlebihan, tetapi kami melawannya," tandasnya.