Wapres Akui Khawatir, Tewasnya Ismail Haniyeh Ganggu Upaya Perdamaian Palestina Israel

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin turut berduka cita atas wafatnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh yang tewas akibat serangan udara yang terjadi di Tehran, Iran. Wapres menyebut pemimpin Hamas itu sebagai pejuang kemerdekaan di Palestina.

"Saya menyampaikan turut berbela sungkawa atas wafatnya Ismail Haniyeh pemimpin tertinggi Hamas, pejuang kemerdekaan untuk kemerdekaan Palestina dalam penjajahan Israel," kata Wapres dalam keterangannya, Kamis 1 Agustus.

Menurut Ma'ruf Amin, tewasnya Ismail Haniyeh sekaligus menjadi duka mendalam bagi Indonesia. Apalagi, Indonesia dalam sejarahnya juga terus menggaungkan kemerdekaan Palestina.

Wapres juga mengaku khawatir, kejadian ini dapat menyulut ketegangan hingga menganggu upaya perdamaian upaya Palestina dan Israel.

"Dengan kematian akibat pembunuhan, bisa-bisa menjadi rencana perundingan itu mentah kembali, karena masalahnya kan di tengah-tengah upaya rencana perundingan, terjadi pembunuhan. Hal ini bisa memicu ketegangan lebih besar di Timur Tengah," tutur Wapres.

Lebih lanjut, Wapres berharap kejadian ini tak memadamkan api perjuangan untuk kemerdekaan Palestina. Dia juga berharap ketegangan di Timur Tengah tidak membesar, sehingga perdamaian Palestina segera terwujud.

"Kita mengharapkan (kedua) pihak berusaha mencegah agar tidak terjadinya konflik lebih besar lagi, supaya perdamaian terus diusahakan," tegasnya.