Warga Gaza Rentan Sakit, Tentara Israel Perintahkan Fasilitas Medis di Khan Younis Dikosongkan
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palsetina mengatakan beberapa pusat perawatan primer dan titik medis di Khan Younis, Jalur Gaza selatan telah ditutup buntut adanya perintah evakuasi oleh tentara Israel.
"Karena semakin banyaknya wilayah yang dievakuasi secara paksa di Gaza selatan, beberapa pusat perawatan kesehatan primer kini tidak beroperasi lagi," kata Kemenkes Palestina, dalam pernyataan, Sabtu 27 Juli, disitat Antara.
Kemenkes Palestina memperingatkan Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, satu-satunya rumah sakit (RS) yang masih beroperasi meskipun menghadapi banyak tantangan, juga dapat ditutup dan dapat menimbulkan bencana kesehatan tertentu.
Pernyataan tersebut juga menekankan, banyak masyarakat terlantar tanpa akses fasilitas air bersih serta perlengkapan kebersihan pribadi di tengah limbah dan sampah yang berserakan berpotensi tinggi mempercepat penyebaran polio dan penyakit lainnya.
Menurut statistik terbaru dari kantor media di Gaza, lebih dari 1,7 juta pengungsi telah terinfeksi penyakit menular akibat pengungsian dan kepadatan yang berlebihan.
Kemenkes Palestina mendesak organisasi internasional dan PBB untuk segera melakukan intervensi guna melindungi institusi kesehatan yang tersisa dan menyediakan sumber daya dan pasokan yang diperlukan.
Baca juga:
- AS-Jepang-Korsel Bakal Tuker Informasi Data Rudal Peringatan Dini Hari Ini
- Hendak Tawuran, 2 Remaja Johar Baru Bawa 3 Celurit dan 2 Busur Panah Ditangkap Polisi
- 200 Kapal hingga 15 Ribu Prajurit Unjuk Gigi dalam Perayaan Hari Angkatan Laut Rusia
- Dishub DKI Akui Jalan Berbayar Masuk Rancangan Perda, Tapi Belum Ada Kepastian Kapan Diterapkan
Sebelumnya pada Sabtu kemarin, tentara Israel memerintahkan evakuasi segera dari wilayah selatan Khan Younis.
Perintah evakuasi muncul sepekan setelah Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk wilayah timur Khan Younis dan memulai invasi darat baru.
Militer Israel telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina di Jalur Gaza sejak dimulainya konflik saat ini pada Oktober 2023.