JAKARTA - Gaza mengalami hari paling berdarah sepanjang Januari ini, saat pasukan Israel menyerbu dan mengepung rumah sakit di Khan Younis, memutus akses bagi korban untuk mendapatkan perawatan dengan ambulans dilarang beroperasi pada Hari Senin, kata para pejabat.
Pasukan Israel untuk pertama kalinya bergerak ke Distrik Al-Mawasi dekat Pantai Mediterania, sebelah barat Khan Younis, kota utama di Gaza selatan. Di sana, mereka menyerbu rumah sakit Al-Khair dan menangkap staf medis, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al Qidra kepada Reuters, seperti dikutip 23 Januari.
Tidak tanggapan dari Israel mengenai situasi di rumah sakit tersebut. Sementara, kantor juru bicara militer tidak memberikan komentar. Militer kemudian mengatakan, tiga tentara Israel tewas pada hari Senin di Gaza selatan.
Qidra mengatakan sedikitnya 50 orang tewas semalam di Khan Younis, sementara pengepungan fasilitas medis menyebabkan puluhan orang tewas dan terluka berada di luar jangkauan tim penyelamat.
"Pendudukan Israel mencegah kendaraan ambulans beroperasi untuk mengambil jenazah para martir dan yang terluka di wilayah barat Khan Younis," katanya.
Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan tank-tank telah mengepung rumah sakit lainnya di Khan Younis, al-Amal, markas besar badan penyelamat, yang kehilangan kontak dengan staf di sana.
"Kami sangat khawatir dengan apa yang terjadi di sekitar rumah sakit kami," kata Tommaso Della Longa, juru bicara Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Di Rumah Sakit Nasser, satu-satunya rumah sakit besar yang masih dapat diakses di Khan Younis dan yang terbesar yang masih berfungsi di Gaza, video menunjukkan bangsal IGD kewalahan dengan orang-orang terluka yang dirawat di lantai yang berlumuran darah.
Di luar, para pria menggali kuburan di halaman rumah sakit karena tidak aman untuk keluar ke kuburan. Pihak berwenang mengatakan 40 orang dimakamkan di sana.
Sebelumnya, Israel mengatakan pejuang Hamas beroperasi di dalam dan sekitar rumah sakit, namun hal ini dibantah oleh Hamas dan staf medis.
Elad Goren dari COGAT, cabang Kementerian Pertahanan Israel yang berkoordinasi dengan Palestina, menambahkan: "Upaya khusus yang dipimpin oleh tim khusus telah dilakukan untuk memastikan warga sipil memiliki akses terhadap perawatan medis."
Diketahui, Israel melancarkan serangan pekan lalu untuk merebut Khan Younis, yang kini dikatakan sebagai markas utama militan Hamas yang bertanggung jawab atas serangan 7 Oktober di Israel selatan yang menewaskan 1.200 orang, menurut penghitungan Israel.
BACA JUGA:
Di sisi Palestina, setidaknya 25.295 warga Gaza telah tewas sejak 7 Oktober, kata otoritas kesehatan Gaza dalam laporan terbarunya pada Hari Senin.
Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza kini tinggal di Rafah di selatan Khan Younis dan Deir al-Balah di utara, berdesakan di gedung-gedung publik dan tenda-tenda yang terbuat dari lembaran plastik yang diikat ke bingkai kayu.
Pada Hari Senin, Israel Defense Forces (IDF) mengatakan mereka telah menemukan senjata, bahan peledak, roket dan fasilitas senjata serta menghancurkan terowongan dan infrastruktur bawah tanah dalam beberapa hari terakhir di Khan