Enggak Selalu Baik, 5 Bahan Alami Ini Bisa Rusak Kulit Jika Sering Digunakan untuk Perawatan

JAKARTA - Perawatan wajah merupakan hal yang cukup umum dilakukan kaum wanita. Mulai dari membeli produk skincare bermerek lokal hingga internasional, semuanya dicoba hanya demi mendapatkan kulit sehat. Tapi, ada juga yang lebih memilih menggunakan bahan alami karena dipercaya lebih manjur dibandingkan dengan bahan kimia yang terkandung dalam berbagai produk perawatan wajah yang dijual.

Namun sayangnya, tidak semua bahan alami baik untuk wajah. Ada beberapa bahan alami yang justru dapat mengiritasi wajah jika digunakan secara rutin. Apa saja bahan-bahan tersebut? Simak selengkapnya seperti yang dikutip VOI dari Healthline, Jumat, 26 Juli.

Putih telur

Putih telur sering dijadikan masker karena dipercaya dapat mengencangkan dan menghaluskan pori-pori wajah. Padahal, manfaatnya akan hilang saat Anda membilas residunya. Salah satu masalah yang bisa didapat jika menggunakan putih telur yaitu kontaminasi Salmonella. Dengan meletakkan telur mentah di sekitar wajah atau terlalu dekat dengan mulut dapat berisiko tertular infeksi saluran pencernaan.

Air jeruk nipis atau lemon

Air jeruk nipis atau lemon dikaitkan dengan fungsinya menghilangkan hiperpigmentasi atau noda hitam pada wajah. Padahal, penggunaan jeruk dapat menimbulkan masalah serius seperti luka bakar derajat dua.

Psoralen dalam lemon dan jeruk nipis dapat menyebabkan reaksi fototoksik pada kulit saat terkena sinar UV. Itu berarti upaya Anda untuk memudarkan bintik merah dapat mengakibatkan lepuhan besar pada wajah.

Kayu manis

Masker kayu manis jadi terkenal karena kemampuannya dalam membersihkan kulit. Namun, tak semua orang cocok dengan rempah ini. Beberapa orang yang mencoba perawatan wajah dengan kayu manis mengalami luka bakar.

Meskipun kayu manis memiliki beberapa manfaat antimikroba dan digunakan dalam penyembuhan luka, tapi rempah satu ini bisa sebabkan risiko alergi. Bahkan jika Anda tidak memiliki alergi terhadap kayu manis, Anda mungkin masih hipersensitif terhadap rempah-rempah pada kulit atau mengalami luka bakar akibat minyak kayu manis.

ASI

Perawatan wajah dengan ASI menjadi tren di beberapa tahun terakhir untuk mengatasi jerawat. ASI mengandung asam laktat dan laurat, yang keduanya memiliki manfaat penyembuhan kulit dan antimikroba yang menurut beberapa penelitian membantu kulit yang rentan berjerawat.

Potensi paling serius dari ASI adalah cairan tubuh yang dapat menularkan penyakit, dan pengumpulan atau penyimpanan yang tidak tepat dapat menyebabkan infeksi bakteri.

Cuka sari apel

Cuka sari apel (ACV) disebut-sebut sebagai astringen terbaik yang bisa dibuat sendiri. Pengguna mengklaim cuka ini membantu membersihkan jerawat, memudarkan bekas luka atau bintik-bintik penuaan, dan bahkan menghilangkan tahi lalat.

Penggunaan cuka sari apel dalam jangka panjang dan tidak diencerkan dapat merusak wajah karena kadar asamnya yang sangat tinggi. Cuka dapat bersifat kaustik jika dibiarkan pada kulit, dan tidak boleh digunakan untuk mengobati luka.

Luka jerawat apa pun berisiko menimbulkan luka bakar atau iritasi parah. Selain itu, menggunakan cuka sari apel sebagai produk wajah bisa berbahaya bagi mata. Jika terkena mata, Anda dapat mengalami peradangan atau bahkan luka bakar kornea.