Hizbullah Ancam Habisi Tank Israel dan Sasar Kota-kota yang Belum Pernah Terkena Roket Jika Terus Serang Warga Sipil

JAKARTA - Pemimpin kelompok militan Hizbullah, Hassan Nasrallah mengancam akan menghabisi tank-tank militer Israel, menyasar kota-kota baru yang belum pernah menjadi sasaran serangan roket, jika Israel Defense Forces (IDF) terus menyerang warga sipil.

Media resmi Lebanon kemarin melaporkan, lima orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan, termasuk tiga anak-anak Suriah. Sebagai tanggapan, Hizbullah menembakkan 100 roket yang menargetkan beberapa wilayah di Israel utara dalam empat gelombang terpisah.

"Terus menargetkan warga sipil akan mendorong perlawanan untuk meluncurkan rudal ke permukiman yang sebelumnya tidak menjadi target," kata Nasrallah, melansir Reuters 17 Juli.

Dalam pidato untuk memperingati Ashura tersebut, Nasrallah lebih lanjut memperingatkan Israel untuk menahan diri dari serangan darat ke tetangganya di utara.

"Jika tank-tank Anda datang ke Lebanon selatan, Anda tidak akan kekurangan tank, karena Anda tidak akan memiliki tank yang tersisa," katanya, menurut laporan Al Manar, dikutip dari The Times of Israel.

Sementara itu, Israel mengatakan pihaknya menyerang militan dan infrastruktur Hizbullah di Lebanon, bukan menargetkan warga sipil.

Hassan Nasrallah juga bersumpah untuk melanjutkan serangan terhadap Israel selama perang di Gaza berlanjut, membantah rumor yang menyebut penyelesaian diplomatik telah dicapai untuk menghentikan konflik di perbatasan Lebanon.

"Semua yang beredar tentang kesepakatan akhir mengenai situasi di garis depan Lebanon tidak benar," tegas Nasrallah.

Pemimpin Hizbullah lebih lanjut berjanji untuk membangun kembali kota-kota perbatasan dan membuatnya "lebih indah dari sebelumnya," seraya memuji penduduk karena menyediakan "lingkungan yang kokoh" bagi para pejuang "perlawanan."

Diketahui, Israel dan Hizbullah saling serang sejak Hizbullah mengumumkan "front dukungan" terhadap Palestina, tak lama setelah sekutunya Hamas menyerang komunitas perbatasan selatan Israel pada 7 Oktober, yang memicu serangan militer Israel berikutnya di Gaza.

Ketegangan kedua belah pihak di perbatasan Israel-Lebanon telah menewaskan lebih dari 100 warga sipil dan lebih dari 300 pejuang Hizbullah, menurut penghitungan Reuters, menyebabkan tingkat kerusakan di kota-kota dan desa-desa perbatasan Lebanon yang tidak terlihat sejak perang Israel-Lebanon tahun 2006.