Israel Sebut Penyaluran Bantuan di Gaza Tertunda, PBB: Konflik Terus Berlanjut
JAKARTA - Otoritas Israel mengatakan pada Hari Rabu, 1.150 truk berisi bantuan kemanusiaan sedang menunggu untuk pembongkaran dari sisi Palestina di perlintasan Kerem Shalom di Jalur Gaza selatan, mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengatakan: "Kami melakukan apa yang kami bisa."
COGAT, badan Kementerian Pertahanan Israel yang ditugaskan untuk mengkoordinasikan pengiriman bantuan ke wilayah Palestina, mengatakan bahwa 50 truk bantuan lainnya juga sedang menunggu untuk pembongkaran dari sisi Palestina di penyeberangan Erez di Gaza utara.
PBB mengatakan bahwa pihaknya sedang berjuang untuk mendistribusikan bantuan di daerah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu, saat perang antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas, memasuki bulan kesepuluh, sementara hukum dan ketertiban lumpuh.
"Ya, bantuan sedang didistribusikan. Namun di sisi lain, Anda memiliki pelanggaran hukum, ditambah lagi dengan konflik yang terus berlanjut," ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric, melansir Reuters 11 Juli.
"Kami terus melakukan yang terbaik untuk memberikan bantuan tersebut kepada orang-orang yang membutuhkannya. Rekan-rekan kami di Gaza tidak berpangku tangan," lanjutnya.
Lebih jauh ia menerangkan, truk-truk PBB yang berhasil mengambil bantuan "sering kali melakukannya dengan biaya yang sangat besar, karena mereka dijarah atau diserang oleh elemen-elemen kriminal."
"Beberapa bantuan berhasil masuk, tetapi sangat sedikit," ujarnya.
PBB telah lama mengeluhkan bahaya dan hambatan untuk memasukkan bantuan ke Gaza, setelah Israel memeriksa dan menyetujui semua truk bantuan, kemudian mendistribusikannya di dalam daerah kantong Palestina itu, di mana pemantau kelaparan global bulan lalu mengatakan ada risiko kelaparan yang tinggi.
Pejabat tinggi bantuan PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki, Muhannad Hadi, memberikan pengarahan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Hari Rabu, sehari setelah mengunjungi Gaza, kata Dujarric. Hadi masuk dan keluar melalui penyeberangan Kerem Shalom.
"Dia melihat sekelompok orang dengan tongkat menunggu truk-truk yang akan keluar dari perlintasan Kerem Shalom menuju Gaza. Semua truk yang ia lewati rusak parah, kaca depan, kaca spion dan kap mesinnya pecah," ungkap Dujarric kepada wartawan.
Hadi juga melihat kantong-kantong tepung yang diperkaya dari Program Pangan Dunia (WFP) dan badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, berserakan di sepanjang jalan dari Kerem Shalom ke Gaza, kata Dujarric.
Baca juga:
- Wali Kota Paris akan Berenang di Sungai Seine Pekan Depan Meski Ada Kekhawatiran Polusi Jelang Olimpiade
- Norwegia Kirim Enam Jet Tempur F-16 ke Ukraina, PM Store: Sangat Penting untuk Mempertahankan Diri
- Kremlin Sebut Pembentukan Zona Penyangga di Ukraina Butuh Waktu
- Pakistan Berikan Badan Intelijen Wewenang untuk Menyadap Panggilan Telepon dan Pesan
Di Gaza utara, WFP mengatakan aktivitas militer membatasi operasinya. Pasukan Israel terus melakukan serangan di Gaza utara dan tengah pada Hari Rabu, menjatuhkan selebaran yang mendesak evakuasi Kota Gaza.
WFP belum mengirimkan makanan dari penyeberangan Erez Barat selama beberapa hari, kata juru bicara WFP Shaza Moghraby.
"Tempat-tempat distribusi telah dievakuasi dan ditutup, orang-orang yang ketakutan kembali mengungsi dan setiap kali hal ini terjadi, semakin sulit bagi kami untuk menjangkau mereka, sehingga berdampak besar pada operasi kami," tandasnya.