Puluhan Warga Gaza Tewas Akibat Serangan Israel Sepanjang Selasa, Korban Jiwa Tembus 38.240 Orang

JAKARTA - Puluhan orang dikabarkan tewas akibat serangan Israel ke wilayah Jalur Gaza, Palestina pada Hari Selasa, membuat korban jiwa terus bertambah, dengan kelompok Hamas mengatakan perundingan gencatan senjata mungkin terancam.

Pejabat Palestina mengatakan serangan udara Israel di Jalur Gaza selatan menewaskan lebih dari dua lusin orang, sementara tank-tank yang maju di Kota Gaza memaksa penduduk melarikan diri di bawah tembakan saat Israel pada Hari Selasa meningkatkan serangan militernya.

Serangan udara itu menghantam tenda-tenda keluarga pengungsi di luar sebuah sekolah di kota Abassan di timur Khan Younis di Gaza selatan, menewaskan sedikitnya 29 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, kata pejabat medis Palestina.

Sementara itu, Ismail Al-Thawabta, direktur kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas, mengatakan serangan Israel di wilayah Gaza tengah menewaskan 60 warga Palestina dan melukai puluhan lainnya kemarin.

Warga mengatakan tank-tank Israel yang masuk ke lingkungan Tel Al-Hawa, Shejaia dan Sabra di Kota Gaza menembaki jalan dan bangunan, memaksa mereka meninggalkan rumah mereka. Hal ini diikuti oleh perintah militer Israel untuk mengevakuasi beberapa distrik di Kota Gaza timur dan barat yang diunggah di media sosial, termasuk lingkungan-lingkungan ini.

"Kami menganggap pendudukan dan pemerintah AS bertanggung jawab atas pembantaian mengerikan terhadap warga sipil," kata Thawabta dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 10 Juli.

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan pada Hari Rabu pagi di Facebookm krunya menerima puluhan panggilan darurat kemanusiaan dari Kota Gaza, tetapi tidak dapat membantu karena intensitas pemboman di sana.

Terpisah, militer Israel mengatakan sedang meninjau laporan bahwa warga sipil terluka. Dikatakan insiden itu terjadi ketika menyerang dengan "amunisi presisi" seorang pejuang Hamas yang ikut serta dalam serangan 7 Oktober di Israel yang memicu serangan Israel di Gaza.

Di garis depan Kota Gaza, sayap bersenjata Hamas dan sekutunya Jihad Islam mengatakan para pejuang mereka memerangi pasukan Israel dengan senapan mesin, tembakan mortir dan rudal anti-tank, menewaskan dan melukai tentara Israel.

Pertempuran terbaru telah terjadi saat pejabat senior AS berada di wilayah tersebut untuk mendorong gencatan senjata setelah Hamas membuat konsesi minggu lalu. Namun, kampanye baru Israel mengancam perundingan pada saat yang krusial dan dapat membawa negosiasi "kembali ke titik awal", menurut Hamas mengutip pernyataan salah satu pemimpinnya, Ismail Haniyeh.

Sembilan bulan perang dan pengungsian telah menyebabkan krisis kelaparan. Kematian beberapa anak baru-baru ini akibat kekurangan gizi di Jalur Gaza menunjukkan, kelaparan telah menyebar ke seluruh daerah kantong pantai itu, kata sekelompok pakar hak asasi manusia independen yang diamanatkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Hari Selasa mengumumkan, korban tewas warga Palestina sejak konflik terbaru pecah pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 38.243 jiwa, sementara korban luka-luka mencapai 88.033 orang, dikutip dari Anadolu.