AI Semakin Populer, Deepfake Elon Musk Digunakan untuk Kumpulkan Kripto
JAKARTA - Kecerdasan Buatan (AI) semakin populer di kalangan pengguna. Sifatnya yang mudah digunakan telah menarik jutaan pengguna di seluruh dunia. Namun, tidak semua orang menggunakan AI untuk hal-hal yang baik dan informatif.
Banyak pengguna yang menyalahgunakan AI untuk membuat deepfake dan menipu orang. Dalam insiden terbaru, seseorang membuat video deepfake Elon Musk di YouTube dan menggunakannya untuk mengumpulkan banyak cryptocurrency secara ilegal.
Deepfake adalah salah satu ancaman terbesar terhadap AI. Sebuah livestream YouTube yang berlangsung selama sekitar 5 jam digunakan untuk mengumpulkan cryptocurrency dari pemirsa.
Streaming tersebut menampilkan deepfake Elon Musk dan digunakan untuk menjalankan scam cryptocurrency berskala besar. Siaran langsung itu dirancang sedemikian rupa sehingga tampak seperti video asli Elon Musk dari beberapa acara Tesla.
Namun, pelaku mengubah bagian dari siaran langsung di mana deepfake Elon Musk terlihat meminta pemirsa untuk mengunjungi situs web yang mencurigakan dan menyetor Ethereum atau Dogecoin mereka untuk mengikuti giveaway cryptocurrency.
Baca juga:
Video ini diputar secara berulang-ulang dan pemirsa dijanjikan akan menerima jumlah cryptocurrency yang dua kali lipat dari yang mereka setorkan. Tentu saja ini adalah penipuan.
Siaran langsung tersebut mendapatkan hingga 30.000 pemirsa dan bahkan menjadi tren di feed YouTube's live now. Baik channel maupun video tersebut telah dihapus, tetapi ini tetap tidak menutupi fakta bahwa banyak orang mungkin telah mengirimkan cryptocurrency mereka karena percaya bahwa itu adalah nyata.
Kita benar-benar membutuhkan regulasi yang kuat dari pemerintah maupun perusahaan yang mengembangkan dan bekerja dengan AI untuk memastikan bahwa tidak ada penipuan dan penyalahgunaan alat AI. Ini baru permulaan dan jika tidak diatur dengan baik, maka situasinya mungkin akan semakin memburuk di hari-hari mendatang.