'Bela' Presiden Biden, Menlu Blinken: Kebijakannya Mengembalikan dan Meningkatkan Kepercayaan Dunia Terhadap AS
JAKARYA - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Hari Senin 'membela' kritik keras terhadap performa calon presiden sekaligus petahanan Joe Biden dari Partai Demokrat pekan lalu, mengatakan kebijakan Biden selama 3,5 tahun terakhir telah meningkatkan kepercayaan pada kepemimpinan Amerika di dunia.
Itu disampaikan Menlu Blinken di acara Brookings Institute tentang apa yang harus diketahui "kawan dan lawan" di seluruh dunia tentang kepemimpinan AS di bawah Presiden Biden
Menlu Blinken mengatakan, orang-orang di seluruh dunia melihat apa yang telah dilakukan Joe Biden sejak menjabat, bukan hanya satu malam dan mereka menghargai kebijakannya.
"Mereka telah melihat seorang presiden yang telah menginvestasikan kembali Amerika, menginvestasikan kembali Amerika di dunia, menginvestasikan kembali dalam aliansi ini, dalam kemitraan ini dengan cara yang mereka cari dan inginkan," kata Menlu Blinken, melansir Reuters 2 Juli.
Ini adalah pertama kalinya sejak debat Kamis pekan, Blinken, diplomat tinggi Negeri Paman Sam dan ajudan lama Biden, ditanyai tentang debat tersebut. Ia menekankan kinerja Biden saat menjabat.
"Jika Anda melihat survei di seluruh dunia, Anda melihatnya berulang kali, bahwa kepercayaan pada kepemimpinan Amerika telah meningkat secara dramatis selama 3,5 tahun terakhir," katanya.
"Itu tidak terjadi begitu saja. Itu adalah hasil dari kebijakan yang kita kejar, itu adalah hasil dari keterlibatan kita. Dan mereka melihat Presiden Biden telah memimpin di semua bidang yang berbeda itu, dan dengan cara yang menyatukan orang-orang dan berfokus dengan cara yang sama pada tantangan yang kita hadapi dan yang umum terjadi di banyak negara lain," urai Menlu Blinken.
Banyak warga Amerika menyatakan kekecewaan terhadap kedua kandidat setelah debat 90 menit Kamis lalu di CNN. Biden, petahana Demokrat berusia 81 tahun, suaranya serak karena flu, terbata-bata menjawab beberapa pertanyaan dan terdiam di pertanyaan lain.
Baca juga:
- Mahkamah Agung AS Putuskan Trump Miliki Kekebalan Terkait Kewenangan Konstitusional Sebagai Presiden
- Menlu Retno Tegaskan Pembangunan Ekonomi Afghanistan Harus Melibatkan Perempuan di Hadapan Taliban
- Pejabat UNRWA Sebut Respons Kemanusiaan di Gaza Sulit Dilakukan karena Pembatasan Israel
- Balon Sampah Korea Utara Sebabkan Kerusakan Properti Sekitar Rp319 Juta di Seoul dan Gyeonggi
Sedangkan Trump (78) dari Partai Republik, mengulang serangkaian pernyataan keterlaluan yang telah terbukti salah berkali-kali, termasuk klaim bahwa ia benar-benar memenangkan pemilihan 2020, tetapi Presiden Biden tidak membantahnya.
Para pendukung Presiden Biden berharap debat itu akan menghilangkan kekhawatiran dia terlalu tua untuk masa jabatan berikutnya. Tetapi, sebaliknya hal itu justru menimbulkan kekhawatiran. Beberapa politisi Demokrat telah menyerukan agar Biden keluar dari persaingan.
Terpisah, performa Biden saat debat menuai sorotan di media global. Surat kabar Prancis Le Monde membandingkan Biden dengan kapal karam. Daily Mirror yang condong ke kiri di Inggris menyebut kinerjanya sebagai "mimpi buruk yang penuh kesalahan". Sedangkan Sydney Morning Herald mengatakan "Trump mengalahkan Biden. Demokrat tidak bisa menang dengan Joe."