Heru Budi Bakal Pindahkan WNA Pencari Suaka di Kuningan Ke Tempat Pengungsi
JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meyebut Pemprov DKI akan memindahkan para warga negara asing (WNA) pencari suaka di jalan kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, ke tempat pengungsian.
"Saya luruskan. Tidak dibongkar, tapi mereka kita kembalikan ke tempat pengungsi yang layak," kata Heru di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli.
Namun, Heru mengaku belum menentukan di mana lokasi pengungsian baru bagi WNA yang kini menggelandang di trotoar di Jalan Setiabudi Selatan tersebut.
Kepala Sekretariat Presiden itu menyebut akan berkoordinasi dengan United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), badan PBB yang mengurusi pengungsi, untuk mencari lokasi pengungsian dan mengurusi kebutuhan mereka.
"Tentunya nanti pemda DKI dengan UNHCR kan ada tempatnya. Pemda DKI akan memperhatikan mereka," ucap Heru.
"Mudah-mudahan tidak di jalan lagi. Apa kebutuhan sehari-hari mereka, saya rasa bisa komunikasi dengan UNHCR," ungkap Heru.
Sebagai informasi, puluhan WNA tanpa tempat tinggal mendirikan tenda di trotoar Jalan Setiabudi Selatan, tepatnya di belakang kantor UNHCR. Mereka merupakan warga negara-negara timur tengah.
Baca juga:
- Joe Biden Kecam Putusan MA Soal Kekebalan Hukum Trump: Tidak Ada Raja di Amerika
- Vatikan Larang Tato dan Tindik Bagi Pekerja Basilika Santo Petrus
- Pemimpin Dagestan Rusia Sebut Teroris Internasional Dalang Serangan yang Tewaskan 22 Orang
- Mobil Tabrak Pejalan Kaki di Seoul Korsel, Korban Tewas Jadi 9 Orang
Beberapa dari mereka menjadikan tenda sebagai tempat tidur, sebagiannya lagi memasang terpal sebagai atap agar tak terkena panas matahari.
Para WNA pencari suaka ini menetap di sana karena ingin UNHCR memfasilitasi tempat tinggal baru. Mereka memanfaatkan kamar mandi rumah ibadah seperti masjid untuk kebutuhannya.
Pada 2019 lalu, fenomena ini juga terjadi di sepanjang Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Mereka membangun tenda di depan kantor UNHCR sebelum berpindah ke kawasan Kuningan.
Puluhan pencari suaka ini sempat menjadi sorotan karena dianggap mengganggu kelancaran lalu lintas dan estetika pusat Jakarta. Pemprov DKI Jakarta sempat memfasilitasi tempat penampungan untuk tempat tinggal mereka di kawasan Kalideres, Jakarta Barat. Namun, mereka kembali muncul dan membangun tenda di jalanan.