Dorong Keberlanjutan, Samsung Kurangi Limbah Elektronik dan Perluas Energi Terbarukan
JAKARTA – Samsung, perusahaan elektronik asal Korea Selatan, merilis Laporan Keberlanjutan 2024 pada 28 Juni. Laporan itu mencatat berbagai upaya Samsung dalam mencapai emisi nol bersih.
Sesuai dengan Strategi Lingkungan Baru yang dibuat pada tahun 2022, Samsung akan mencapai emisi nol bersih Scope 1 dan 2 pada tahun 2050. Scope 1 merupakan emisi dari internal perusahaan, sedangkan Scope 2 berasal dari pembangkit energi.
Sejalan dengan strategi tersebut, Divisi Device eXperience (DX) Samsung telah mengonversi 93,4 persen energi terbarukan pada akhir tahun lalu. Perusahaan itu mengonversi energi dari fasilitas manufaktur di AS, Eropa, Korea, China, Brasil, India, dan Vietnam.
Divisi DX juga telah memperluas program pemulihan dan daur ulang limbah elektronik (e-waste) ke lebih dari 70 negara. Selain DX, upaya keberlanjutan juga dilakukan oleh divisi Device Solutions (DS) yang ada di Samsung.
Baca juga:
Divisi tersebut telah memasang fasilitas pengolahan gas proses baru yang menggunakan sistem katalitik generatif dan memperluas penggunaan sistem pemulihan panas limbah gas alam cair (LNG). Kedua upaya ini dilakukan pada tahun lalu.
DS juga memperluas penggunaan energi terbarukan, sama seperti DX. Divisi ini telah menandatangani perjanjian pembelian pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 60 megawatt di Korea Selatan untuk memasok energi terbarukan.
Berkat dukungan DS dan DX, Samsung berhasil mengalami penurunan emisi Scope 1 dan 2 hingga 11,6 persen pada akhir tahun lalu. Menurut Samsung, persentase ini jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2022.