Cover Majalah TIME Curi Perhatian, Joe Biden Jadi Sorotan
JAKARTA - Cover majalah seringkali menjadi elemen penting yang mencerminkan fokus utama atau pesan yang ingin disampaikan oleh publikasi tersebut. Pada terbitan 5 Agustus 2024 mendatang, Majalah TIME menampilkan cover yang mencuri perhatian dengan menampilkan calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, dan cover ini telah mereka bagikan ke platform media sosial X.
Dalam cover tersebut, TIME menyajikan gambar dan headline yang mengejutkan, mencerminkan situasi yang sedang dihadapi oleh Partai Demokrat.
“Kepanikan bukanlah kata yang terlalu kuat untuk menggambarkan sentimen yang menjalar ke seluruh Partai Demokrat dari atas hingga bawah saat perdebatan berlangsung,” tulis TIME.
Baca juga:
TIME juga menyoroti bahwa semua orang di Amerika yang menyaksikan debat antara Biden dan Trump dapat melihat bagaimana usia Biden yang sudah 81 tahun mempengaruhi penampilannya. Dengan persaingan yang sangat ketat dengan Trump, jalan Biden menuju kemenangan tiba-tiba tampak seperti jalan buntu di mata Demokrat. Ini memicu pertanyaan di dalam partai: Apakah ada cara untuk mengeluarkannya dari tiket pencalonan? Dan jika tidak, apakah ada peluang untuk memenangkan pemilihan dengan kandidat yang cacat?
Keadaan ini sangat berbeda dengan yang direncanakan oleh Biden dan timnya selama enam hari latihan penuh di Camp David, Maryland. Terlepas dari semua pembicaraan tentang agenda masa jabatan pertama yang paling sukses dan pemilihan paruh waktu yang bersejarah, tim Biden menghabiskan dini hari Kamis dan sepanjang Jumat mencoba menenangkan Partai Demokrat.
Data tambahan dari artikel TIME memperlihatkan bahwa hampir dua pertiga warga Amerika berpikir bahwa baik Trump maupun Biden terlalu tua untuk jabatan presiden, dengan survei Ipsos menunjukkan satu perempat warga Amerika merasa Biden terlalu tua. Selain itu, survei Gallup menemukan bahwa hanya 22 persen orang Amerika merasa puas dengan arah negara saat ini, angka yang menempatkan Biden dalam situasi berbahaya.
Dalam upaya menenangkan ketakutan tersebut, Biden harus mengakui kesalahannya. “Dengan enggan Biden bukanlah tanda halaman yang saya inginkan,” kata seorang donor-strategis pada hari Jumat. Kampanye Biden menggandakan tekadnya, menyebarkan ulasan positif dari sekutu, dan tetap yakin bahwa Trump adalah sosok yang tidak disukai yang tidak memenangkan pemilih dengan penampilannya yang serampangan di debat.
Meskipun demikian, jalan Biden menuju pemilihan tampaknya semakin sulit. Dengan latar belakang ini, Majalah TIME memberikan gambaran yang kuat tentang tantangan yang dihadapi oleh Joe Biden dan Partai Demokrat menjelang pemilihan presiden 2024.