Rusia Terusik Drone AS di Laut Hitam, Ancam Tindak Tegas Pengintai

JAKARTA - Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov memerintahkan para pejabat menyiapkan respons terhadap penerbangan drone Amerika Serikat (AS) di Laut Hitam. Moskow mengancam mengambil tindakan tegas untuk menghalau pesawat pengintai Amerika.

Kementerian Pertahanan Rusia mencatat adanya peningkatan intensitas drone AS di Laut Hitam baru-baru ini dengan menyebut drone tersebut melakukan intelijen dan menargetkan senjata presisi yang dipasok ke militer Ukraina oleh negara-negara Barat untuk menyerang fasilitas Rusia.

“Ini menunjukkan peningkatan keterlibatan AS dan negara-negara NATO lainnya dalam konflik di Ukraina di pihak rezim Kyiv,” kata kementerian dilansir ABC News, Jumat, 28 Juni.

Penerbangan pesawat tanpa awak disebut secara signifikan meningkatkan kemungkinan terjadinya insiden yang melibatkan pesawat militer Rusia, sehingga meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara aliansi tersebut dan Federasi Rusia

“Anggota NATO akan memikul tanggung jawab untuk itu,” imbuhnya.

Dijelaskan kementerian, Menhan Andrei Belousov telah mengarahkan staf umum untuk membuat proposal mengenai langkah-langkah respons operasional terhadap provokasi.

Washington dan Moskow pernah berselisih sebelumnya mengenai masalah ini. Pada Maret 2023, jet tempur Su-27 Rusia merusak drone MQ-9 Reaper AS hingga jatuh di Laut Hitam.

Pengulangan konfrontasi semacam itu dapat semakin memicu ketegangan terkait perang di Ukraina.

Pentagon dan Komando Eropa AS mengatakan setelah insiden tersebut, dua pesawat Su-27 Rusia membuang bahan bakar ke MQ-9, yang sedang melakukan misi pengawasan rutin di Laut Hitam di wilayah udara internasional.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan drone AS terbang di dekat perbatasan Rusia dan menyusup ke wilayah yang dinyatakan terlarang oleh otoritas Rusia.