Kementerian PUPR Ngaku Sudah Ketemu Tim Transisi Prabowo-Gibran
JAKARTA - Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka disebut sudah bertemu dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Lantas, apa saja yang dibahas?
Informasi pertemuan tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah.
Meski begitu, dia mengaku tidak hapal kapan pertemuan tersebut dilakukan.
"Mestinya sudah," ujar Zainal Fatah saat ditemui di kantornya, Jumat, 28 Juni.
Di sisi lain, Zainal Fatah mengaku tidak tahu isi pembicaraan, pembahasan, program maupun proyek infrastruktur mana saja yang dibahas antara kedua pihak.
Namun, dia meyakini, tim transisi tentu memiliki daftar program mana saja yang akan diprioritaskan untuk dijalankan di awal pemerintahan.
"Ya, pasti mereka punya teman-teman tim transisi yang punya prioritas mana harus dibicarakan lebih awal," katanya.
Saat ditanyai lebih lanjut apakah pertemuan tersebut spesifik untuk membahas soal anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), Zainal Fatah enggak berkomentar lebih lanjut.
Adapun untuk penganggaran program-program Kementerian PUPR yang akan dilanjutkan tahun depan, kata Zainal Fatah, hal tersebut sudah dilaporkan kepada Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Penyampaian dilakukan secara formal di DPR pada 6 Juni 2024.
"Seperti yang dilaporkan di DPR kemarin. Kalau anggaran (infrastruktur) kami, kan, bicara formalnya yang DPR kemarin," tambahnya.
Baca juga:
Sebelumnya, Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran Thomas Djiwandono mengaku telah bertemu dengan pihak Kemenkeu secara intens selama dua bulan.
"Saya dan tim ekonomi sudah hampir dua bulan bekerja erat dengan Kemenkeu, Ibu Menteri, Wamen, Dirjen-Dirjen dan sebagainya. Jadi, ini proses yang sebetulnya alami dan tersinkron," ujarnya dalam konferensi pers kondisi fundamental ekonomi terkini dan rencana APBN 2025, Senin, 24 Juni.
Thomas menyampaikan, pihaknya sudah rapat minggu lalu bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dia menggarisbawahi tidak ada perbedaan antara Jokowi dan Prabowo.
"Jadi, selama ini saya harus garisbawahi bahwa tidak ada gap antara Presiden Jokowi dan presiden terpilih Prabowo," tegasnya.