Smelter Freeport Resmi Beroperasi, Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Gresik akan Lebih Tinggi
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekomian Airlangga Hartarto meyakini pertumbuhan ekonomi di Gresik, Jawa Timur, akan lebih tinggi seiring dengan mulai beroperasinya smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia.
Bahkan, Airlangga meyakini kehadiran smelter tersebut akan membuat perekonomian Gresik mengungguli daerah-daerah lainnya yang ada di wilayah Jawa Timur.
“Saya lihat nanti begitu tahun depan produksi sudah jalan, pertumbuhan ekonomi di Gresik saya yakin akan lebih tinggi daripada berbagai daerah lain di Jawa Timur,” katanya dalam peresmian operasi Smelter Gresik dikutip dari YouTube Freeport Indonesia, Kamis, 27 Juni.
Airlangga juga mengatakan tidak ada yang mampu membangun smelter sebesar tembaga seperti PT Freeport Indonesia.
Kehadiran smelter tersebut, sambung dia, sangat tepat waktu mengingat tren energi terbarukan atau renewable energy yang saat ini butuh critical mineral.
“Ini paling hebat, karena kita lihat 3 sampai 4 tahun lagi ke depan. Tidak ada yang bisa mampu membangun smelter seperti ini di lahan 100 hektare di manapun. Kalaupun mereka berpikir sekarang itu masih 4 tahun, 5 tahun ke depan baru bisa produksi. Jadi ini sangat tepat waktu,” jelasnya.
Airlangga bilang smelter Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik ini memiliki kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton konsentrat tambang per tahun.
Sementara, sambung dia, output dari smelter dari smelter ini sekitar 600.000 hingga 700.000 ton katoda tembaga yang dapat menghasilkan produk sampingan dari lumpur anoda yakni emas 50 sampai 60 ton, dan perak 220 ton per tahun.
“Tentu multiplier terhadap sektor industri di sini, industri yang efisien berada dalam satu lokasi. Jadi dengan kehadiran Freeport di sini industri berbasis tembaga, copper, perak, emas pasti akan didorong di wilayah ini. Ini luar biasa,” ucapnya.
Baca juga:
Sebelumnya, pemerintah meresmikan smelter tembaga kedua milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, hari ini.
Smelter tersebut bisa menghasilkan 60 ton dan tembaga 220 ton per tahunnya.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, smelter yang baru diresmikan tersebut berhasil diselesaikan dalam kurun waktu lima tahun, di mana selama 1,5 tahun dipakai untuk pematangan lahan.
“Alhamdulillah, kita bisa meresmikan operasional PTFI yang cukup challenging meyelesaikannya,” tuturnya dalam peresmian operasi Smelter Gresik dikutip dari YouTube Freeport Indonesia, Kamis, 27 Juni.
“Bisa kita capai, bisa kita tepati sesuai jadwal tidak lain dan tidak bukan berkat dukungan semua pihak,” sambungnya.