Anggota DPR dari Golkar Ini Janji Kawal Proyek Smelter Freeport Senilai Rp42 Triliun hingga Mampu Berikan Lapangan Kerja untuk Masyarakat Jawa Timur
Presiden RI Joko Widodo bersama jajaran Menteri di Smelter Freeport, Gresik, Jawa Timur. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

​​JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR Dyah Roro Esti berharap pabrik pengolahan (smelter) tembaga milik anggota holding pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, dapat menjadi penggerak ekonomi bangsa.

Dalam keterangannya di Jakarta, Senin 18 Oktober, Anggota DPR RI dari kalangan milenial, yang mewakili wilayah Gresik dan Lamongan, Jawa Timur ini, mendukung langkah dan komitmen pemerintah dan Freeport membangun smelter tembaga tersebut.

Ia berharap keberadaan smelter mampu meningkatkan perekonomian tidak hanya masyarakat Gresik, namun juga seluruh rakyat Indonesia melalui peningkatan investasi dan penciptaan lapangan kerja.

"Kami akan terus kawal dan sangat diharapkan bahwa pembangunan smelter ini mampu menggerakkan ekonomi daerah maupun bangsa, hingga menciptakan lapangan pekerjaan terkhusus bagi masyarakat Jawa Timur secara keseluruhan," katanya, dikutip dari Antara.

​​​​​​​

Sebelumnya pada Selasa 10 Oktober lalu Anggota DPR RI Dyah Roro Esti turut mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking pembangunan smelter Freeport di Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, yang juga menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).

"Kita mendapatkan laporan bahwa smelter yang akan dibangun dengan desain single line ini terbesar di dunia, karena mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun," kata Presiden dalam pidatonya saat kunjungan.

Dalam kunjungan tersebut juga hadir Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perindustrian Agus Kartasasmita, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo.

Smelter Freeport di Gresik dibangun di atas lahan seluas 103 hektare dengan nilai investasi 3 miliar dolar AS atau Rp42 triliun.

Selain mampu memproses 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun, smelter Freeport ini juga memiliki kapasitas pabrik pemurnian lumpur anoda untuk menjadi emas mencapai 6.000 ton per tahun.