Mahfud MD Bela Ahmad Dhani Soal Seragam Nazi dalam Memori Hari Ini, 27 Juni 2014

JAKARTA – Memori hari ini, 10 tahun yang lalu, 27 Juni 2014, Mahfud MD mengungkap penggunaan pakaian Nazi oleh musisi Ahmad Dhani adalah bentuk kreativitas. Ketua tim pemenangan nasional capres dan cawapres nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menyebut urusan pakaian Nazi tak harus dikecam.

Sebelumnya, Ahmad Dhani diketahui terlibat dalam iklan kampanye Prabowo-Hatta. Ahmad Dhani tampak bangga dengan pakaian Nazi yang dikenakan. Kecaman pun muncul dari mana-mana.

Kekejaman Adolf Hitler dan Nazi tak mudah dilupakan oleh sejarah. Upaya mereka melakukan genosida terhadap jutaan orang Yahudi selama Perang Dunia II bak luka yang sulit sembut. Kondisi itu mendorong seisi dunia mengecam tindakan Nazi.

Seragam atau simbol-simbol terkait Nazi tak lagi digunakan. Tindakan itu sebagai bentuk penghormatan kepada korban dan keluarga yang menderita karena kekezaman Nazi. Musisi Indonesia, Ahmad Dhani justru tampil beda. Ia seraya kembali mengingatkan kekejaman Nazi.

Dhani tampil dalam iklan kampanye capres-cawapres Prabowo bertajuk We Will Rock You mengenakan kostum terlarang. Ia menggunakan kostum dari petinggi Nazi, Heinrich Himmler. Penggunakan seragam Nazi pun menjadi polemik.

Ketua tim pemenangan nasional capres dan cawapres nomor urut satu Prabowo-Hatta, Mahfud MD. (ANTARA)

Kecaman dari dalam dan luar negeri muncul. Bahkan, rekan-rekan Ahmad Dhani sesama publik figur ikut angkat bicara macam Gleen Fredly dan Anggun C. Sasmi. Mereka tak habis pikir mengapa Dhani mau menggunakan kostum yang jelas-jelas jadi noda hitam dalam sejarah dunia.

Aksi Dhani dianggap kembali membuka ingatan akan kekejaman Nazi. Pun Dhani dianggap tak mengerti sejarah. Sebab, ia berani menggunakan atribut Nazi di negara Pancasila. Dhani pun tak setuju dengan pandangan rekan-rekan seprofesinya.

Ia menyebut orang-orang yang mengecamnya justru sudah mengenal baik dirinya. Dhani selalu jauh dari unsur fasisme. Kecaman itu dianggap sebagai bentuk musisi ingin menjatuhkan musisi.  

"Teman-teman artis itu kan pengangguran orangnya, yang kayak gitu-gitu saja dikomen, orang kayak gitu saja kok. Kok sesama artis saling menjatuhkan? Sudah tahu saya, ini artis bukan penganut paham fasisme, sudah jauh dari dulu.”

"Saya menyayangkan artis-artis yang terlalu menganggap serius. Dalam hati kecil mereka juga tahu kok, mereka kenal lah. Kan jauhlah saya dari unsur-unsur fasisme. Menurut saya, mereka ini terlalu serius menanggapi Ahmad Dhani. Ahmad Dhani kok ditanggapi serius, itu lho, iya kan?" ungkap Ahmad Dhani dikutip laman Berita Satu, 26 Juni 2014.

Rekan Dhani sesama artis boleh melontarkan kecaman. Namun, tidak dengan Ketua tim pemenangan nasional capres dan cawapres nomor urut satu Prabowo-Hatta, Mahfud MD. Politisi itu justru melihat yang dilakukan Dhani adalah bentuk dari ekspresi kreativitas seni pada 27 Juni 2014.

Mahfud menyebut boleh-boleh saja Dhani mengenakan seragam Nazi, tapi Dhani belum tentu menyetujui pahamnya. Dhani pun tak mengenakan atribut itu dalam kapasitas sehari-hari. seragam Nazi yang dikenakan hanya bagian dari panggung hiburan.

"Sebenarnya sih kalau saya ya enggak apa-apa. Itu kan kreativitas seni. Karena kalau misalnya Anda lihat orang pakai jubah pakai kumis kan seperti pakaian Abu Jahal. Tapi kan orang enggak seperti Abu Jahal. Makanya ada orang yang suka pakaian Abu Jahal, tapi enggak seperti Abu Jahal.”

"Ya, biar saja kan ada yang mengkritik, ada yang memuji. Itu biasa. Pokoknya kreativitas seni itu pasti ada yang memuji dan mengkritik. Itu biasa," kata mahfud sebagaimana dikutip laman tempo.co, 27 Juni 2014.