Berkenalan dengan 10 Jenis Kayu yang Digunakan dalam Pembuatan Parfum

JAKARTA - Parfum beraroma kayu, atau sering disebut dengan wewangian kayu, mencerminkan esensi keagungan alam hutan. Wewangian ini dibuat dari berbagai jenis kayu seperti cedar, cendana, dan oud. Dimana masing-masing menghadirkan aroma yang unik, kuat, dan kaya.

Prosesnya dimulai dengan pemilihan dan pemotongan kayu-kayu ini secara cermat, diikuti dengan teknik ekstraksi seperti penyulingan uap atau ekstraksi pelarut untuk mendapatkan minyak atsiri murni. Lalu, kayu ini menghasilkan keharuman yang hangat, bersahaja, dan membumi, membangkitkan rasa tenang dan puas. 

Parfum kayu sangat dihargai karena profil aromanya yang tahan lama dan kompleks, menjadikannya bahan utama dalam koleksi wewangian mewah. Berikut ini beberapa kayu yang menghasilkan wewangian terhebat di dunia menyadur informasi Times of India, Kamis, 27 Juni.

Kayu cedar

Ditemukan di sekitar wilayah Mediterania dan Himalaya. Ini adalah salah satu bahan tertua yang digunakan dalam parfum dan memiliki sentuhan wangi harum dengan rasa pedas yang membawa lapisan dasar yang kuat. Ini dianggap sebagai salah satu wewangian favorit dan disukai dalam koleksi pria.

Kayu oud

Aroma kayu ini memiliki esensi yang kuat dan dalam sehingga membawa reputasi sebagai salah satu kayu termahal di dunia dan di pasar parfum. Kayu oud biasanya dicampur dengan wewangian buatan untuk menghasilkan aroma yang manis.

Cendana

Banyak ditemukan di pegunungan India selatan, produksi minyak cendana hampir 90 persen dilakukan di India. Ini adalah minyak wangi esensial dengan aroma kayu dan bunga yang kuat yang berbau seperti aroma susu yang kental dan berminyak. Aroma cendana biasanya menimbulkan kesan manis, unik, dan mistis.

Nilam

Nilam adalah semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan sama (minyak nilam). Tanaman ini umum dimanfaatkan bagian daunnya untuk diekstrak minyaknya, dan diolah menjadi parfum, bahan dupa, minyak atsiri, antiserangga, dan digunakan pada industri kosmetik. Aroma minyaknya sangat manis dengan sentuhan bass dan tanah yang kemudian dipadukan dengan aroma bunga dan musk untuk mendapatkan parfum yang ideal.

Kayu pinus

Esens pinus atau tanaman cemara menghadirkan aroma yang segar namun pahit. Molekul sintetisnya mengeluarkan aroma pohon pinus yang terpapar sinar matahari dan wewangian ini menghadirkan sentuhan mistik.

Kayu gaiac

Mengusung rasa kayu dan smokey dengan sedikit aroma kulit, pengguna disarankan sebaiknya hanya menyemprot satu atau dua kali parfum ini. Jika terlalu banyak, dapat mengeluarkan aroma asap yang dapat mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bisa juga membuat sakit kepala dan bersin pada sebagian orang jika takaran parfum ini terlalu banyak.

Kayu gaharu

Parfum dari kayu gaharu ini hadir dengan rasa vanilla, pahit, asam, dan manis dengan sedikit rasa rempah yang tergantung pada tempat tumbuhnya pohon tersebut. Ada yang dapat memperoleh aroma bunga hingga rempah-rempah yang hangat, sedangkan beberapa dapat memancarkan aroma daun tembakau dengan kulit, ramuan obat, madu, dan sentuhan tumbuhan.

Kayu manis

Memiliki aroma kayu, bernuansa vanilla, hangat, namun sedikit buah, kayu manis berpadu sempurna dengan parfum amber dan chypre. Aromanya memancarkan formulasi manis dan rempah yang lembut dan terkadang dapat dipadukan dengan aspek bunga yang akan menambah sentuhan sensualitas pada aromanya.