PSK Open BO Lewat MiChat dan di Twitter, Gibran Rakabuming: Sudah Saya Laporkan ke Kapolres
JAKARTA - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebutkan, pihaknya telah mengadukan Pekerja Seks Komersial (PSK) yang menjaring pelanggan lewat aplikasi pesan online.
PSK biasanya menggunakan aplikasi Michat atau Twitter. Dalam kamus sekarang, jasa PSK online akrab dengan sebutan open booking out (Open BO). "Yang Michat, twitter yang open bo itu sudah saya laporkan ke Pak Kapolres. Itukan perlu mitigasi khusus. Kemarin juga Pak Kapolres (Tangkap PSK) yang online di bawah umur itu," jelas Gibran dilansir kanal Youtube berita Surakarta, Selasa, 16 Maret.
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menambahkan, diberantasnya PSK di Kota Solo merupakan bentuk dukungan terhadap program 100 hari Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo.
Sebelum dilantik, Gibran memang intens melaporkan keluhan masyarakat adanya perjudian, miras hingga PSK. Laporan ini direspon baik oleh Kapolres Surakarta, Kombes Ade Safri Simanjuntak dengan menggelar secara rutin Operasi Bebas Penyakit Masyarakat (Pekat) di wilayah Surakarta.
"Sebelum pelantikan dulu saya bilang ke Pak Kapolres keluhan warga seperti, Misalnya di wilayah Gilingan keluhannya seperti ini, di Kestalan-Banjarsari keluhan seperti ini. Keluhan ini langsung direspon oleh Kapolres,"
Baca juga:
- Amankan 36 PSK Hasil Operasi Pekat di Solo, Anggota Polisi Didatangi Gibran Rakabuming Raka
- Dibawa ke Kantor Polisi, Arkham yang Komentar Gibran ‘Tahunya Cuma Dikasih Jabatan’ Minta Maaf
- Netizen Heran Selvi Ananda Cantik Meski Bermasker, Gibran 'Jokowi' Nimbrung: Sama, Saya Juga
- 20 Maret dalam Sejarah Pasoepati, Mas Gibran Umumkan Pemilik Klub: Digarap Keroyokan
Pekat meliputi judi, minuman keras (miras) hingga Pekerja Seks Komersial (PSK). Secara khusus, Gibran memberikan pujian kepada Kapolres Kombes Ade Safri Simanjuntak atas kegigihannya menggelar pekat.
"Pak Kapolres enggak ada istirahat! Saya sangat salut, tiap hari enggak ada istirahat, rajin dia," Kata Gibran. Sebagai informasi, Anggota Polres Kota Surakarta bersama Polsek jajarannya menangkap dan memeriksa sebanyak 36 orang wanita pekerja seks komersial (PSK).
Operasi penyakit masyarakat (Pekat) dilakukan di dua lokasi wilayah Solo yakni Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Solo, pada Sabtu, 27 Februari malam.
"36 wanita PSK sedang diperiksa identitasnya dan akan dilakukan pembinaan di Panti Karya Wanita Laweyan Solo. Mereka mayoritas identitas dari warga luar Kota Solo, ada yang dari Sukoharjo, Semarang, dan e-KTP Madura," kata Kapolres Surakarta Kombes Ade Safri Simanjutak di Solo dilansir Antara, Minggu, 28 Februari.
Secara khusus, Kapolres Ade Safri mengucapkan terima kasih dalam kegiatan pekat karena mendapat dukungan dari Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka. Wali Kota Surakarta yang sedang keliling memantau Kota Surakarta menyempatkan diri mampir memberi dukungan dalam kegiatan operasi pekat itu.
Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming bersama rombongan mendatangi titik kumpul pengamanan, dan langsung menanyakan apa ada warga Solo yang terlibat. Warga yang diamankan dalam operasi pekat akan dibina. Kapolres menjelaskan, di wilayah Kestalan Banjarsari petugas berhasil mengamankan sebanyak 17 orang PSK yang ada di jalanan. Kemudian melanjutkan di wilayah terminal bus Gilingan sebanyak 19 PSK yang diamankan. Totalnya 36 orang.
36 orang PSK yang diamankan tersebut dibawa ke Mapolresta surakarta untuk dilakukan pemeriksaan identitas dan kemudian dilakukan pembinaan untuk diserahkan ke Panti Karya Wanita Laweyan Solo.
Kapolres menjelaskan Polresta Surakarta dan polsek jajarananya menggelar operasi pekat yang meliputi wanita prostitusi jalanan, judi, dan minuman keras yang dilakukan wilayah Solo.