Turki Dipercaya Bangun Tiga Korvet AL Malaysia: Dilengkapi Teknologi Buatan Havelsan hingga Roketsan
JAKARTA - Badan pertahanan Turki awal pekan ini mengumumkan, negara itu telah menandatangani nota kesepahaman pembelian kapal perang jenis korvet dengan Malaysia.
Menteri Pertahanan Malaysia Mohamed Khaled Nordin menyerahkan surat penerimaan Malaysia untuk pengadaan kapal angkatan laut yang akan dibangun oleh perusahaan pertahanan Turki STM, kata Presidensi Industri Pertahanan Turki (SSB) dalam sebuah pernyataan.
Presiden SSB Haluk Görgün mengatakan nota kesepahaman tersebut menandai babak baru kemitraan strategis antara industri pertahanan kedua negara.
"Pelaksanaan proyek yang sukses ini akan memastikan industri pertahanan Turki diprioritaskan sebagai penyedia dalam proyek-proyek Angkatan Laut Kerajaan Malaysia lainnya dalam Program Transformasi 15 hingga 5 yang akan dilaksanakan pada periode mendatang," kata Görgün, melansir Daily Sabah 11 Juni.
Görgün mengatakan, proyek tersebut diharapkan menjadi "awal dari kerja sama jangka panjang antara kedua negara di platform angkatan laut."
Sementara itu, Menhan Nordin mengatakan kesepakatan tersebut akan menguntungkan kedua negara, terutama Malaysia, karena Turki saat ini merupakan "kekuatan militer yang canggih, memiliki teknologi pertahanan yang sangat baik, dan merupakan salah satu produsen militer paling maju di Asia Barat."
Kapal perang tersebut akan dilengkapi dengan sistem yang diproduksi oleh sekitar 50 perusahaan pertahanan Turki, termasuk Havelsan, Aselsan dan Roketsan.
Baca juga:
- Polisi Buru Penjual Perhiasan Palsu ke Wanita AS, Harga Rp59 Ribu Dijual Rp11 Miliar
- Penemu Arab Saudi Kembangkan Aplikasi untuk Menemukan Jemaah Haji yang Tersesat, Gratis!
- Otoritas Arab Saudi Manfaatkan Kecerdasan Buatan hingga Drone untuk Kenyamanan Jemaah Haji
- Presiden Putin Bilang Rusia Siap Hentikan Pertempuran Asal Ukraina Tarik Pasukannya dari Empat Wilayah
Konstruksi akan dimulai tahun ini, dan kapal-kapal tersebut akan dikirimkan ke Angkatan Laut Malaysia dalam waktu tiga setengah tahun, kata Manajer Umum STM Özgür Güleryüz.
Kapal tersebut akan memiliki panjang hampir 100 meter (328,08 kaki), bobot benaman 2.500 ton, kecepatan maksimum 26 knot, platform pendaratan helikopter, dan kapasitas lebih dari 100 personel.