JAKARTA - Rudal jelajah permukaan-ke-permukaan jarak jauh Kara Atmaca buatan Turki, sukses menjalani uji terbang terjauh dan terlama, kata seorang pejabat senior Senin pekan ini.
Didukung oleh mesin KTJ3700 yang dikembangkan di dalam negeri oleh Kale Arge, rudal tersebut berhasil mengenai sasaran terapung setelah ditembakkan dari peluncur bergerak, menurut video yang dibagikan oleh pengembangnya, Roketsan.
Pihak pabrikan tidak mengungkapkan lokasinya, meskipun pengujian serupa biasanya dilakukan di sebuah fasilitas di Sinop, provinsi paling utara Turki.
"Selama pengujian terbarunya, Kara Atmaca, yang didukung oleh mesin KTJ3700, berhasil mengenai sasarannya dengan akurasi yang sangat tinggi dan menyelesaikan penerbangan terlamanya hingga saat ini," kata Haluk Görgün, kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB), melansir Daily Sabah 19 Agustus.
Lebih lanjut Görgün menyatakan, sistem ini dirancang untuk digunakan terhadap target darat strategis yang membutuhkan presisi tinggi dan akan semakin memperkuat kekuatan militer Turki.
"Dengan fitur-fiturnya yang khas, Kara Atmaca akan selangkah lebih maju dari para pesaing globalnya," tulisnya di platform media sosial X.
Sistem rudal anti-pengacau ini dapat diluncurkan dari kendaraan beroda taktis dan diharapkan dapat menargetkan aset-aset strategis berbasis darat, baterai pertahanan udara, dan sistem rudal berbasis darat tetap dan bergerak.
Kontrak pengembangan untuk Kara Atmaca ditandatangani pada pertengahan Agustus 2021 untuk memenuhi kebutuhan operasional Komando Angkatan Darat Turki melakukan serangan presisi pada jarak jauh.
Dengan berat sekitar 250 kilogram, rudal ini dilengkapi dengan kepala pencari inframerah pencitraan (IIR) canggih, yang memungkinkannya untuk melakukan manuver agresif dan menyerang target dengan presisi tingkat sentimeter.
BACA JUGA:
Kara Atmaca memiliki jangkauan lebih dari 280 kilometer (173,98 mil), lebih jauh dari rudal antikapal yang menjadi namanya.
Atmaca disebut-sebut sebagai rudal serang presisi permukaan-ke-permukaan dengan presisi tinggi dan jarak jauh yang dapat diintegrasikan dengan kapal patroli, fregat hingga korvet.
Inventaris Komando Angkatan Laut Turki telah lama mencakup rudal antikapal Harpoon buatan AS, yang sekarang digantikan oleh rudal Atmaca. Rudal ini diharapkan mulai beroperasi pada tahun 2026.