Presiden Putin Bilang Rusia Siap Hentikan Pertempuran Asal Ukraina Tarik Pasukannya dari Empat Wilayah
JAKARTA - Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Hari Jumat, Rusia siap menghentikan pertempuran dan melakukan perundingan damai, asal Ukraina menghentikan ambisi NATO-nya dan menarik pasukannya dari empat wilayah Ukraina yang diklaim oleh Moskow.
Menjelang konferensi perdamaian di Swiss yang tidak diikuti Rusia, Presiden Putin mengemukakan serangkaian persyaratan yang sepenuhnya bertentangan dengan persyaratan yang diminta oleh Ukraina.
"Persyaratannya sangat sederhana," kata Presiden Putin, yang menyebutkannya sebagai penarikan penuh pasukan Ukraina dari seluruh wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia di Ukraina timur dan selatan yang diduduki Rusia seiring invasi tahun 2022, melansir Reuters 14 Juni.
"Begitu mereka menyatakan di Kyiv siap untuk keputusan tersebut dan memulai penarikan pasukan yang sebenarnya dari wilayah-wilayah ini, dan juga secara resmi mengumumkan pembatalan rencana mereka untuk bergabung dengan NATO - di pihak kami, segera, secara harfiah pada menit yang sama, perintah akan menyusul untuk menghentikan tembakan dan memulai negosiasi," katanya.
"Saya ulangi, kami akan segera melakukannya. Tentu saja, kami akan secara bersamaan menjamin penarikan pasukan dan formasi Ukraina tanpa hambatan dan aman," tandasnya.
Rusia menguasai hampir seperlima wilayah Ukraina pada tahun ketiga perang. Sementara, Ukraina mengatakan perdamaian hanya dapat dicapai melalui penarikan penuh pasukan Rusia dan pemulihan integritas teritorialnya.
Baca juga:
- 1,5 Juta Jemaah dari Berbagai Belahan Dunia Memulai Rangkaian Ibadah Haji di Makkah Hari Ini
- Korea Selatan dan Amerika Serikat Cermati Rencana Kunjungan Presiden Putin ke Korea Utara
- Arab Saudi Siapkan Lima Klinik dan Satu Pusat Medis untuk Tangani Jemaah Haji yang Kelelahan Akibat Panas
- Pemimpin China Xi Jinping Tidak akan Jual Senjata ke Rusia, Presiden Zelensky: Dia Janji kepada Saya
Diketahui, KTT yang akan membahas konflik Ukraina akhir pekan ini di Swiss, yang akan dihadiri oleh perwakilan lebih dari 90 negara dan organisasi, diharapkan akan menghindari isu teritorial dan sebaliknya berfokus pada masalah seperti keamanan pangan dan keselamatan nuklir di Ukraina.
Kremlin mengatakan pertemuan itu akan terbukti "sia-sia" tanpa adanya perwakilan Rusia.