Pemimpin China Xi Jinping Tidak akan Jual Senjata ke Rusia, Presiden Zelensky: Dia Janji kepada Saya
JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr yakin China tidak akan menjual senjata apa pun kepada Rusia, setelah ia berbicara dengan Pemimpin Negeri Tirai Bambu Xi Jinping melalui saluran telepon.
Itu diungkapkannya saat konferensi pers bersama dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di sela-sela KTT G7 di Italia Hari Kamis, kendati tidak menjelaskan lebih jauh kapan pembicaraan telepon itu dilakukan.
"Saya melakukan percakapan yang tegas dengan pemimpin Tiongkok. Dia mengatakan bahwa dia tidak akan menjual senjata apa pun ke Rusia. Kita lihat saja apakah dia orang yang terhormat atau tidak, karena dia sudah berjanji kepada saya," kata Presiden Zelensy, melansir Reuters 14 Juni.
"Ngomong-ngomong, China tidak memasok senjata, tetapi kemampuan untuk memproduksi senjata tersebut dan teknologi yang tersedia untuk melakukannya, jadi sebenarnya ia membantu Rusia," timpal Presiden Biden.
Presiden Zelensky mengatakan, Kyiv dan China memiliki pandangan yang sama tentang perdamaian, dialog dapat dilakukan di antara mereka dan jika Beijing memiliki pandangan alternatif, Beijing dapat menyiapkan "formula perdamaian" alternatif.
Pemimpin Ukraina itu sebelumnya telah mempromosikan visinya terkait perdamaian di Ukraina, yang disebutnya sebagai "formula perdamaian".
Baca juga:
- Menlu Retno Dorong Pengakuan Negara Palestina saat Temui Presiden dan Menteri Luar Negeri Finlandia
- PM Mustafa Sebut Pemerintah Palestina Siap Pikul Tanggung Jawab di Gaza Usai Gencatan Senjata
- Kapal Perang dan Selam Rusia Berada di Kuba hingga Pekan Depan, Kremlin: Tidak Perlu Khawatir
- Kedekatan Rusia-Korea Utara Tidak Perlu Dikhawatirkan, Kremlin: Korut Negara Bersahabat
Diketahui, Swiss dijadwalkan menjadi tuan rumah bagi delegasi internasional dari puluhan negara dan organisasi akhir pekan ini, dalam sebuah pertemuan puncak untuk mencoba mewujudkan perdamaian di Ukraina.
Panggilan telepon terakhir yang diketahui publik antara Presiden Zelensky dan Presiden Xi terjadi pada Bulan April 2023, satu-satunya panggilan telepon tersebut sejak invasi besar-besaran Rusia.