Sukses Pimpin Jabar, Ridwan Kamil dapat Gelar Doktor Honoris Causa dari University of Glasgow
JAKARTA - Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil mendapat gelar doktor honoris causa dari University of Glasgow. Universitas di Skotlandia menganggapnya sebagai sosok yang multitalenta.
Momen ini diunggah Ridwan melalui akun Instagram resminya, @ridwankamil. Ketika itu dia menyebut ilmu terbaik dan mulia adalah yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Menerima gelar Doktor kehormatan bersama delapan tokoh dunia lainnya dari University of Glasgow terkait inovasi pembangunan dan kepemimpinan,” demikian dikutip dari unggahannya.
Sementara itu, Senior Vice Principal and Deputy Vice Chancellor University of Glasgow Professor Frank Coton mengatakan Ridwan Kamil adalah sosok yang bertalenta. Dia adalah arsitek yang visioner dan sosok pemimpin yang selalu ada untuk rakyat.
“Perjalanannya dimulai di Kota Bandung,” katanya.
Baca juga:
- Tank-tank Israel Masih Berpatroli di Rafah di Tengah Ketidakpastian Gencatan Senjata Gaza
- Hizbullah Serang 9 Markas Militer Israel dengan 100 Roket hingga 30 Drone
- Jerman Waspada Ancaman Teroris Jelang Euro 2024, 22 Ribu Polisi Dikerahkan
- Bela Anak Buah Soal Penyitaan Handphone dan Catatan Hasto PDIP, Dirdik KPK: Kami Tidak Sembarangan
Ridwan juga disebutnya selalu mengulurkan tangan melalui kemampuan yang dimilikinya. “Dia semakin dikenal sebagai ’Arsitek Rakyat’ atas proyek sosial probono yang menciptakan ruang-ruang publik di kawasan pemukiman padat penduduk di seluruh Indonesia,” ujar Frank.
Selama menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat, Ridwan disebut melakukan banyak terobosan. Termasuk, ketika pandemi COVID-19 melanda seluruh dunia.
“Komitmen anda terhadap pendidikan, berkelanjutan, dan keadilan sosial benar-benar menginspirasi,” ungkap Frank.
Selain Ridwan, ada sembilan nama lain yang mendapatkan gelar doktor kehormatan dari universitas tersebut seperti Professor Sir William Blair, Veronica Crosbie, dan Brian McBride. Mereka berasal dari berbagai latar belakang dengan disiplin ilmu yang berbeda.