Lebih dari 90 Persen Karyawan di Indonesia Sudah Menggunakan AI Generatif
JAKARTA - Laporan terbaru Microsoft dan LinkedIn berjudul AI at work is here. Now comes the hard part, menunjukkan 92 persen karyawan di Indonesia sudah menggunakan generative AI di tempat kerja.
Menariknya, berdasarkan angka global Microsoft, persentase di Indonesia lebih tinggi dibandingkan angka global yang hanya 75 persen dan Asia Pasifik sebesar 83 persen saja.
Temuan lainnya adalah, di mana 92 persen pemimpin di Indonesia percaya akan pentingnya adopsi AI untuk menjaga keunggulan kompetitif perusahaan, lebih tinggi dibandingkan angka global (79 persen) dan Asia Pasifik (84 persen).
Meski demikian, 48 persen di antaranya mengaku merasa khawatir kepemimpinan di organisasinya masih belum memiliki visi dan rencana untuk menerapkan AI dalam perusahaan, lebih rendah dibandingkan angka global (60 persen) dan Asia Pasifik (61 persen).
Baca juga:
- Patuhi Aturan UE, LinkedIn Hentikan Penggunaan Data Pribadi Sensitif untuk Iklan
- Trader Tokocrypto Ungkap Potensi Bitcoin Bullish Akhir Bulan Juni, Ini Alasannya!
- Thailand Setujui ETF Bitcoin Spot Pertama, Ada Dampaknya untuk Indonesia?
- Microsoft: 76 Persen Pemimpin Indonesia Cenderung Merekrut Kandidat yang Andal Menggunakan AI
Oleh karena itu, 76 persen karyawan di Indonesia berinitiatif untuk membawa perangkat atau solusi AI mereka sendiri ke tempat kerja (Bring Your Own AI/BYOAI).
Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa tren ini berpotensi mengurangi manfaat yang bisa diraih ketika AI digunakan secara strategis dalam skala besar, serta membawa risiko tertentu terhadap data perusahaan.
Alhasil, tugas pemimpin perusahaan dalam waktu dekat adalah mempertimbangkan bagaimana menerapkan AI dalam skala besar di perusahaan, sembari menghasilkan return on investment (ROI) yang maksimal.