Pansel Capim-Dewas Terima Masukan Nawawi Pomolango dkk soal Sosok yang Diperlukan KPK
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan saran soal sosok pimpinan yang dibutuhkan lembaganya sudah disampaikan kepada Pansel Capim dan Dewan Pengawas KPK. Mereka menyampaikannya dalam kegiatan audiensi yang digelar pada hari ini, Rabu, 12 Juni.
“Tadi kami sudah temui, berdiskusi pada intinya pansel ingin pandangan dari pimpinan KPK terkait bagaimana atau sosok sepertibapa yang dibutuhkan oleh KPK untuk menjadi pimpinan ke depan,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata usai audiensi tertutup dengan Pansel Capim dan Dewas KPK di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Selain Alexander, ikut hadir juga dalam pertemuan itu Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dan Johanis Tanak, serta Sekjen KPK Cahya H. Harefa.
“Tadi sudah kami sampaikan terkait dengan kondisi KPK dan terkait dengan profil pimpinan yang kira-kira sesuai dengan kebutuhan KPK, karakteristik KPK, dan harapan-harapan pimpinan untuk pimpinan berikutnya tentu saja,” ujarnya.
Baca juga:
- Optimis RK Menang Pilgub Jakarta Jika Lawan Anies, Gerindra: Tidak Ada Incumbent yang Bertahan
- Besok Polisi Periksa Jacky, Pemilik Rekening di Kasus Pemerasan Ria Ricis
- Timses Bacabup Lumajang Diteror, Polisi Tak Temukan Proyektil Duga Pelakunya Pakai Senjata Angin
- Ratusan Warga Israel Memasuki Masjid Al Aqsa Lakukan Ritual Yahudi
Alexander berharap Pansel Capim dan Dewas KPK memperhatikan saran yang disampaikan. Catatan ini dinilai perlu menjadi rujukan untuk mencari sosok yang berkompeten mengawal pemberantasan korupsi.
Ketua Pansel Capim dan Dewas KPK Yusuf Ateh juga mengamini adanya informasi yang disampaikan komisi antirasuah soal sosok seperti apa yang dibutuhkan sebagai pemimpin ke depan. “Banyak sekali informasi yang disampaikan tadi tentang kelembagaan KPK,” tegasnya.
“Sosok yang diharapkan, kesulitan, kekurangan dan kelebihan yang menjadi pengalaman beliau ini selama periode sekarang, sudah kami catat semua,” sambung Yusuf.
Saran ini nantinya juga akan digunakan saat tahapan profile-assesment atau penilaian profil dilakukan, jelas Yusuf. “Juga kami minta bantuan nanti untuk memberikan clereance pada calon-calon pimpinan KPK yang nanti akan mendaftar dalam seleksi ini,” pungkasnya.