Bagikan:

JAKARTA - Anggota Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) dan Dewan Pengawas KPK Ivan Yustiavanda mengatakan pertemuan dengan berbagai elemen masyarakat bakal terus dilakukan. Pihaknya ingin mendengar sosok seperti apa yang paling tepat menjadi pemimpin dan pengawas komisi antirasuah.

“Ya, kami terus bertemu dengan teman-teman dari berbagai elemen,” kata Ivan melalui keterangan tertulisnya kepada wartawan yang dikutip pada Senin, 24 Juni.

Selain masukan dan pandangan soal sosok yang tepat, Pansel Capim dan Dewan Pengawas KPK bakal minta mereka mengawal proses yang berjalan. Selain itu, pertemuan juga akan meminta sosok yang merasa mampu untuk daftar.

“(Kami, red) meminta masukan, pandangan serta dikawal terus pansel dan tetunya mendorong kandidat yang dipandang mumpuni untuk ikut seleksi,” tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pendaftaran calon pimpinan KPK dan calon Dewan Pengawas KPK periode 2024-2029 dibuka pada 26 Juni ini. Masa pendaftaran akan berakhir pada 15 Juli mendatang.

Dalam melaksanakan tugasnya, Pansel Capim dan Dewas KPK sudah mendengar masukan dari banyak pihak seperti pemimpin media dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Tak hanya itu, mereka sudah datang ke komisi antirasuah pada Selasa, 12 Juni.

Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) dan Dewas KPK Yusuf Ateh mempersilakan KPK mengajukan nama dari internal sebagai kandidat saat itu. Dia bersama tim sudah meminta informasi dalam audiensi yang dilakukan secara tertutup hari ini.

“Tadi juga kami minta informasi tentang itu dari pimpinan,” kata Yusuf kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 12 Juni.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan para deputi yang sesuai dengan kriteria dipersilakan untuk maju sebagai kandidat capim. Misalnya Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.

“Wah, pokoknya semua deputi di KPK silakan maju kalau misalnya mau,” tegasnya kepada wartawan usai bertemu Pansel Capim dan Dewan Pengawas KPK.

Meski begitu, Alexander menyebut tak mau memaksakan anak buahnya untuk menggantikan posisinya. “Saya dorongnya sampai mentok. Gitu kan, tapi kembali yang bersangkutan,” ujarnya.