Pengunjuk Rasa Pro Palestina Bakal Kepung Gedung Putih
JAKARTA - Aktivis pro-Palestina yang menuntut diakhirinya perang di Gaza berencana mengepung Gedung Putih selama aksi protes akhir pekan. Penjagaan termasuk pagar barikade disiapkan.
Kelompok advokasi dan aktivis seperti CODEPINK dan Dewan Hubungan Islam Amerika mengatakan demonstrasi direncanakan pada hari ini, Sabtu, 9 Juni, menandai delapan bulan perang Israel di Gaza yang menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan dengan kelaparan dan kehancuran yang meluas.
Amerika Serikat, sekutu utama Israel, telah menyaksikan protes pro-Palestina selama berbulan-bulan, mulai dari demonstrasi di Washington dan demonstrasi di dekat Gedung Putih hingga pemblokiran jembatan dan jalan di dekat stasiun kereta api dan bandara di berbagai kota dan 'perkemahan' di banyak kampus.
Setidaknya delapan pejabat telah mundur dari pemerintahan Presiden Joe Biden dengan alasan penolakan mereka terhadap kebijakannya. Para pengunjuk rasa juga mengganggu beberapa acara kampanye terpilihnya kembali Biden. Biden saat ini berada di Prancis untuk kunjungan resmi.
"Sebagai persiapan untuk kejadian akhir pekan ini di Washington, D.C., yang berpotensi mengumpulkan banyak orang, langkah-langkah keamanan tambahan telah diterapkan di dekat kompleks Gedung Putih," kata juru bicara Dinas Rahasia AS dilansir Reuters, Sabtu, 8 Juni.
Baca juga:
- Kelahiran di Jepang Turun ke Rekor Terendah Baru, Aplikasi Kencan Diharapkan Dapat Balikkan Keadaan
- PBB Masukkan Tentara Israel dalam Blacklist Kasus Pelanggaran terhadap Anak-anak
- Terungkap Hakim Mahkamah Agung AS Terima Gratifikasi Voucher Hotel di Bali hingga Tiket Beyonce
- Houthi Yaman Targetkan Serang 2 Kapal di Laut Merah dengan Rudal
Biden dan Gedung Putih sebelumnya mengatakan mereka mendukung protes damai tetapi tidak mendukung “kekacauan” dan kekerasan.
Protes di universitas kerap disertai kekerasan. Sementara polisi melakukan penangkapan di kampus-kampus untuk membersihkan perkemahan demonstran.
Aktivis anti-perang yang berkemah di Universitas California, Los Angeles, diserang dengan kekerasan oleh massa beberapa minggu lalu.