Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memasukkan militer Israel ke dalam daftar hitam yang telah melakukan pelanggaran terhadap anak-anak.

Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, mengkonfirmasi Israel telah diberitahu mereka dimasukkan dalam daftar pelanggar yang merugikan anak-anak dalam laporan tahunan Sekretaris Jenderal PBB tentang anak-anak dalam konflik bersenjata yang akan dikirim ke DK PBB pada pekan depan, kata Dujarric.

Hamas dan Jihad Islam Palestina juga ditambahkan ke dalam daftar tersebut, menurut sumber diplomatik.

Dujarric menerangkan misi Israel di PBB dipanggil oleh kepala staf Sekretaris Jenderal pada Jumat, 7 Juni. “Hal ini dilakukan untuk memberikan peringatan kepada negara-negara tersebut dan menghindari kebocoran,” katanya dilansir Reuters, Sabtu, 8 Juni.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan, membuat rekaman video panggilan telepon dari PBB dan membocorkannya sebagian ke media sosial.

Dalam video tersebut, Erdan terdengar mengungkapkan kemarahannya terhadap keputusan PBB dengan mengatakan, “IDF adalah tentara paling bermoral di dunia. Yang masuk dalam ‘daftar hitam’ hari ini adalah Sekretaris Jenderal PBB, yang mendorong dan mendorong terorisme dan bertindak karena kebencian terhadap Israel. Malu padanya!”

Dujarric mengatakan hal itu “mengejutkan dan tidak dapat diterima” ketika Erdan mempublikasikan panggilan pribadi tersebut, dan mengatakan hal itu adalah “sesuatu yang belum pernah dia lihat selama 24 tahun saya mengabdi pada organisasi ini.”

Dimasukkannya Israel ke dalam daftar tersebut terjadi setelah delapan bulan perang di Gaza, yang menewaskan lebih dari 15.500 anak, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza.