Pedagang Musiman Hewan Kurban Pilih Jualan di Kawasan Perbatasan Bekasi – Bogor, Ini Sebabnya
JAKARTA - Para pedagang hewan kurban musiman memilih membuka lapak jualannya di daerah perbatasan Bekasi dan Bogor pada tahun 2024 ini. Alasan para pedagang membuka lapak di wilayah perbatasan untuk menekan biaya sewa lapak.
Adin, pedagang hewan kurban yang sudah sekitar tiga tahun berjualan di daerah Jatiasih, Kota Bekasi yang berbatasan dengan Ciangsana, Gunung Putri Kabupaten Bogor mengatakan, memilih dagang hewan kurban di perbatasan karena lahan yang luas dan biaya sewa yang relatif terjangkau.
"Yang pertama lahan sempit ya Jakarta. Banyak gedung-gedung bertingkat. Di Jakarta juga sewanya agak mahal, ya kalau sapi 100 ekor, sewa lahan Rp40 juta. Belum operasional harian Rp1 juta, sebulan bisa Rp30 juta," keluhnya kepada wartawan, Minggu, 2 Juni.
Karena pertimbangan itulah lanjut Adin, banyak pedagang musiman hewan kurban yang sebelumnya berjualan di Jakarta, pindah ke Bekasi. Dan, yang terbanyak di wilayah Jatiasih, hingga wilayah Ciangsana, Bogor.
"Di sepanjang Ciangsana, Bojongkulur sampai Jatiasih ini, kalau dihitung ada sekitar 2 ribuan ekor sapi dan kambing yang dijual di lapak pedagang musiman. Jaraknya deket-deketan semua," kata Adin.
Para pedagang hewan kurban musim yang ada di daerah tersebut menurut Adin berasal dari berbagai daerah. Mulai dari warga sekitar, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Lampung.
"Memang di kiri kanan kalau kita jalan dari Jatiasih, Bojongkulur sampai Ciangsana, banyak pedagang sapi dan kambing. Sapi Limousine, Bali, Kupang ada kambing. Jangan khawatir disini banyak stoknya. Mau malam takbiran dadakan juga nyari disini ada," ujarnya.
Baca juga:
Adin mengaku pertama kali berjualan hewan kurban pada tahun 1993 di Rawamangun, Jakarta Timur.
"Kalau untuk konsumen disini kebanyakan dari Jatiasih, dari Jakarta juga ada dari Klender. Dari Kuningan juga ada. Karena saya disini saya juga nyewa kandang selama tiga bulan, biaya sewa Rp5 juta untuk sebulan. Disini pembeli kebanyakan sudah langganan," katanya.
Hewan sapi yang dijual Adin rata - rata didatangkan dari Bali dan Kupang, sedangkan kambing didatangkan dari Jawa Tengah. Tahun ini penjualan diprediksi akan meningkat karena pedagang lebih sedikit dibandingkan tahun lalu.