Perusahaan Media Milik Konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja Ini Rampungkan Buyback 14,43 Persen Saham
JAKARTA - PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) mengumumkan perihal aksi korporasinya di pasar modal. Perusahaan media yang memiliki televisi swasta Indosiar dan SCTV itu mengumumkan telah selesai melaksanakan pembelian kembali (buyback) saham.
Sekretaris Perusahaan Surya Citra Media, Gilang Iskandar, mengatakan, hal ini sehubungan dengan rencana pembelian kembali saham dalam kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan dan merujuk kepada kondisi pasar saham terkini yang telah kembali pulih.
Perusahaan milik konglomerat Eddy Kusnadi Sariaatmadja ini melihat indikasi menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah mencapai posisi lebih dari 6.200 selama beberapa hari terakhir.
"Dengan ini kami sampaikan bahwa perseroan menghentikan pembelian kembali saham SCMA yang terhitung sejak 10 Maret 2021," ujar Gilang Iskandar, dikutip dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Jumat 12 Maret.
Baca juga:
- Arifin Panigoro, Konglomerat Pemilik Medco Group Ini Bilang Indonesia Masih 'Mimpi' Kembangkan EBT
- Bank Milik Konglomerat Tomy Winata Ini Kejar Pemenuhan Modal Inti Rp3 Triliun
- BCA, Bank Milik Orang Terkaya di Indonesia Ini Pinjami Rp100 Miliar ke Perusahaan Konglomerat TP Rachmat
- Setelah Diparkir 5 Hari, Saham Bank Harda Milik Konglomerat Chairul Tanjung Ini Anjlok 6 Persen
SCMA telah menyelesaikan pembelian kembali saham Perseroan sebanyak 2.132.177.090 saham atau 14,43 persen dari modal disetor. Saham SCMA pada perdagangan hari ini melemah 1,41 persen ke level Rp1.745 per lembar saham.
Adapun SCMA akan menyimpan saham yang telah dibeli kembali tersebut untuk dikuasai sebagai saham treasuri dengan mengacu kepada ketentuan peraturan yang berlaku. Perusahaan milik orang terkaya nomor 20 di Indonesia versi Forbes ini, akan mengalihkan atau menjual Saham treasury tersebut sesuai dengan ketentuan POJK 2/2013.
Sebagai informasi, pengendali SCMA adalah PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang mengempit 61,04 persen saham. Kemudian masyarakat 24,53 persen, saham treasury sebesar 14,43 persen.
EMTK adalah bisnis utama dari Eddy Kusnadi Sariaatmadja, taipan berharta 1,4 miliar dolar AS atau setara dengan Rp20,6 triliun (kurs Rp14.400 per dolar AS).