Korban Meninggal Capai 527.726 Jiwa, Joe Biden Mau Seluruh Orang Dewasa AS Dapat Vaksin COVID-19 per 1 Mei
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menginginkan seluruh orang dewasa yang berusia di atas 18 tahun, sudah menerima vaksin COVID-19 paling lambat pada 1 Mei mendatang.
Hal ini dikatakannya saat memberikan pidato nasional pada Kamis 11 Maret malam waktu setempat, atau bertepatan dengan setahun COVID-19 melanda Amerika Serikat.
"Seluruh negara bagian harus memberikan vaksin COVID-19 kepada seluruh orang dewasa yang memenuhi syarat, paling lambat pada 1 Mei," sebut Joe Biden dalam pidatonya dari East Room Gedung Putih, Washington D.C Amerika Serikat.
Untuk mencapai target vaksinasi COVID-19 tersebut, selain memaksimalkan pemakaian vaksin COVID-19 lansiran Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson, Presiden Joe Biden juga menyebut soal penambahan 100 juta dosis vaksin COVID-19.
Selain itu, Presiden Joe Biden juga menginginkan semua warga Amerika Serikat bersatu untuk melawan COVID-19, seperti halnya upaya bersama yang dilakukan saat menghadapi Perang Dunia II.
"Untuk mewujudkan hal ini, semua akan dikerahkan, militer aktif, Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA), pensiunan dokter dan perawat. Dokter gigi, ahli mata, paramedis, dokter hewan, dan mahasiswa kedokteran, untuk mendukung melakukan penyuntikan," tutur Biden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joe Biden menyebut jumlah korban meninggal akibat COVID-19 sudah mencapai angka 527.726 jiwa. Angka ini disebutnya lebih besar dari korban Perang Dunia I, Perang Dunia II, hingga gabungan Perang Vietnam dan Peristiwa 9/11.
Ia menyebut, banyak hal yang dirindukan oleh warga Amerika Serikat, mulai dari ulang tahun, kelulusan, hingga kumpul keluarga di Sabtu malam. COVID-19 disebutnya membuat kakek dan nenek tidak bisa bertemu cucunya. Anak-anak tidak bisa bertemu temannya.
"Setahun lalu kami terkena virus yang bertemu dengan diam dan menyebar tanpa terkendali. Penolakan selama berhari-hari, berminggu-minggu, lalu berbulan-bulan, yang menyebabkan lebih banyak kematian, lebih banyak infeksi, lebih banyak stres, dan lebih banyak kesepian," tukasnya.
Baca juga:
- Kasus Infeksi COVID-19 Meningkat Drastis, Daya Tampung Rumah Sakit di Brasil Tinggal 10 Persen
- Minta Rezim Militer Myanmar Lindungi Pipa Migas Senilai 1,5 Miliar Dolar AS, China: Tanggung Jawab Bersama
- Pengumuman! Sekarang Youtuber dari Seluruh Dunia Wajib Bayar Pajak ke Amerika Serikat
- 12 Pengunjuk Rasa Tewas Sepanjang Kamis, PBB Sebut Korban Tewas Kudeta Militer Myanmar Capai 70 Orang
Dengan meningkatkan kapasitas vaksin hingga jutaan dosis suntikan per bulan dan dukungan semua warga Amerika Serikat, Presiden Biden percaya pendemi ini bisa teratasi dan dilalui dengan baik.
"Menemukan cahaya dalam kegelapan adalah hal yang sangat mungkin dilakukan. Itu mungkin bagi kami, Amerika Serikat lakukan," tukasnya.