Belajar dari Konflik di Ukraina dan Laut Merah, Inggris akan Bangun Kapal Perang dengan Drone dan Senjata Laser
JAKARTA - Angkatan Laut Kerajaan Inggris berencana memesan hingga enam kapal perang pembawa drone dan senjata laser, ketika ketegangan global meningkat.
Pada Hari Selasa, Menteri Pertahanan Grant Shapps mengatakan desain kapal baru akan mengambil pelajaran dari konflik saat ini, termasuk serangan Houthi terhadap kapal dagang di Laut Merah.
Kapal baru, yang dikenal sebagai Kapal Pendukung Multi Peran, akan dirancang untuk memperkuat Marinir Kerajaan, katanya, dilansir dari The National News 14 Mei.
Mereka akan dirancang untuk membawa "berbagai macam" drone bersama pesawat terbang dan pesawat tempur siluman. Mereka juga akan berfungsi sebagai kapal utama penerima korban jiwa.
Kapal-kapal tersebut, yang akan dibangun di Inggris, juga akan dilengkapi dengan laser DragonFire, senjata energi terarah yang akan dipasang di kapal perang Angkatan Laut Kerajaan mulai tahun 2027.
Teknologi tersebut, yang diklaim memiliki akurasi untuk mengenai koin dari jarak satu kilometer, dirancang untuk menembak jatuh drone dan rudal dengan biaya 10 poundsterling per tembakan.
Sebagai pembanding, rudal anti-pesawat Sea Viper, yang digunakan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris untuk menembak jatuh drone dan rudal di Laut Merah, berharga lebih dari 1 juta poundsterling per rudal.
Jangkauan senjatanya dirahasiakan. namun Kementerian Pertahanan mengatakan senjata ini mampu menyerang objek apa pun yang terlihat.
Menhan Shapps mengatakan, "kami pasti akan membangun tiga kapal pertama untuk Marinir Kerajaan dan berencana membangun tiga kapal berikutnya".
"Apa yang kami coba lakukan adalah menciptakan kapal multi-peran," katanya kepada Radio BBC.
"Sebenarnya, yang menarik adalah kami belajar dari apa yang terjadi di Laut Hitam di Ukraina dan mempelajari apa yang terjadi di Laut Merah saat ini, untuk membuat kapal yang jauh lebih fleksibel dan mampu melakukan berbagai jenis tugas,"
Shapps mengklaim Inggris sedang mengalami “masa keemasan” pembuatan kapal militer, dengan 28 kapal Angkatan Laut Kerajaan sedang dibangun atau direncanakan.
Sementara itu, First Sea Lord Laksamana Sir Ben Key, berkata: "Saya senang Menteri Luar Negeri telah memperkuat masa depan Marinir Kerajaan kita, dengan berkomitmen pada kelas baru yang terdiri dari hingga enam kapal amfibi.
Baca juga:
- Siap Bicara dengan Ukraina Tapi Cari yang Bisa Dipercaya, Presiden Putin Singgung Ditipu Usai Penarikan Pasukannya
- Puji Perwakilan Negaranya di ICJ, Menlu Katz: Tidak Ada yang Bisa Menghalangi Hak Israel Membela Diri
- Diteriaki "Pembohong" oleh Pengunjuk Rasa di Ruang Sidang ICJ, Israel Sebut Tidak Ada Genosida di Gaza
- Israel Sebut Klaim Afrika Selatan Soal Genosida di Gaza Bias dan Palsu
"Ini akan menjadi kapal perang amfibi paling mumpuni yang pernah dimiliki negara ini, dirancang untuk dapat dipertukarkan sepenuhnya dengan sekutu terdekat kita di Eropa, dan di NATO," ujarnya.
Pengumuman ini muncul hanya beberapa minggu setelah Perdana Menteri Rishi Sunak mengumumkan belanja pertahanan akan ditingkatkan sebesar 2,5 persen PDB pada tahun 2030.
"Ini adalah sesuatu yang kini dapat kami lakukan karena dana tersebut telah dijanjikan untuk pertahanan," kata Menhan Shapps.