MUI Tegaskan Jenazah Teroris Muslim Wajib Diurus dalam Sejarah Hari Ini, 18 Mei 2018

JAKARTA – Memori hari ini, enam tahun yang lalu, 18 Mei 2018, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan umat Islam harus mengurus jenazah seorang Muslim, sekalipun dia pelaku pengeboman: teroris. Masyarakat pun diminta untuk dapat memisahkan antara tindakan terorisme dengan hukum atau syariat Islam.

Sebelumnya, pengeboman di depan tiga gereja di Surabaya membawa luka yang amat dalam. Seisi Surabaya jadi panik dan menyayangkan kegiatan teror terjadi. Imbasnya warga menolak jenazah teroris dimakamkan di pemakaman umum.

Ancaman terorisme menyasarkan rumah ibadah tak pernah usai. Bahkan, ada satu keluarga yang terlihat dalam perstiwa bom bunuh diri di depan tiga gereja di Surabaya sekaligus pada 13 Mei 2018. Satu  Satu keluarga yang terlibat antara lain, Dita Oepriarto (suami), Puji Kuswati (istri), dan anak-anaknya dengan inisial Famela Rizqita, Fadhila Sari, Firman Alim, dan Yusuf Fadhil.

Ledakan pertama terjadi di Gereja Katolik Santa Maria pada pukul 06:30 WIB. Gereja yang terletak di Jalan Ngangel Madya 01 Surabaya jadi sasaran Firman Alim dan Yusuf Fadhil. Bom kedua terjadi di Gereja Kristen Indonesia jalan Diponegoro Surabaya pada pukul 07:15 WIB.

Pelaku pengeboman adalah Puji Kuswati yang mengajak putrinya Famela Rizqita dan Fadhila Sari. Bom ketita terjadi di Gerakan Pantekosta Pusat Surabaya pada pukul 07:52 WIB. Pelaku pengeboman adalah Dita Oeprianto.

Presiden Jokowi bertemu Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini saat meninjau kerusakan akibat bom bunuh diri pada tiga gereja di Surabaya pada 13 Mei 2018. (Twitter/@KemensetnegRI)

Total aksi pengeboman di tiga tempat itu menewaskan 18 orang. Masing-masing enam dari pelaku dan 12 orang masyarakat umum. Kondisi itu membawa kehebohan di seantero negeri. Sebab, kejadian itu dirasa tak mungkin terjadi bahwa ada satu keluarga yang melakukan pengeboman.

Kejanggalan itu dirasakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi mengucapkan rasa belasungkawanya. Ia pun mengaku tak habis pikir pengeboman dilakukan oleh satu keluarga. Tindakan itu cukup keji.

Jokowi pun mengimbau aparat keamanan untuk menelusuri jaringan teroris itu sampai ke akar-akarnya. Tindakan keji seperti itu tak boleh terjadi kembali di masa yang akan datang.

"Tindakan terorisme kali ini sungguh biadab dan di luar batas kemanusiaan. Yang menimbulkan korban anggota masyarakat, anggota kepolisian dan juga anak-anak yang tidak berdosa, termasuk pelaku yang menggunakan dua anak berumur kurang lebih 10 tahun, yang digunakan juga untuk melakukan bom bunuh diri.”

“Semua ajaran agama menolak terorisme apapun alasannya. Tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita kita semuanya atas jatuhnya korban akibat serangan bom bunuh diri di Surabaya ini," tegas Jokowi sebagaimana dikutip laman BBC, 14 Mei 2018.

Polemik pelaku terorisme terus berlanjut. Segenap warga menolak jenazah teroris dimakamkan di pemakaman umum Surabaya. Bahkan, ada beberapa di antaranya menolak memandikan jenazah teroris. Kondisi itu membuat Wali Kota Surabaya, Tri Risma kebagian pusing.

Ia pun menunggu arahan dari MUI. Bak gayung bersambut, MUI lalu memberikan rekomendasi bahwa masyarakat harus memisahkan antara tindakan terorisme dan hukum atau syariat Islam tentang kewajiban mengurus jenazah seorang Muslim pada 18 Mei 2018.

Artinya seburuk apapun tindakan teroris, tapi jika dia seorang Muslim, maka mengurus jenazah itu harus dilakukan. Sekalpun kemudian Polri harus turun tangan  untuk mengurus jenazah teroris. Dengan demikian, Polri telah menggugurkan kewajiban umat Islam lainnya dan polemik tak berlanjut.

"Jadi kita harus bisa memisahkan antara tindakan terorisme dengan hukum atau syariat tentang kewajiban mengurus jenazah seorang muslim. Terhadap tindakan terorisme kita semuanya sepakat untuk mengecam, menolak dan melawan perbuatan biadab tersebut. Tetapi terkait dengan hukum mengurus jenazah itu memang harus dilakukan karena hukumnya wajib kifayah," kata Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi sebagaimana dikutip laman detik.com, 18 Mei 2018.