Ini Pertolongan Pertama Ketika Menemui Orang Kejang-Kejang atau Epilepsi
JAKARTA - Beredar video di TikTok memperlihatkan seorang penumpang yang terbaring dan mengalami kejang-kejang di KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang. Tak sedikit penumpang yang menduga wanita tersebut mengidap epilepsi atau ayan.
Video tersebut diunggah pengguna TikTok @zee_rezaldy, wanita itu terkapar di lantai KRL sambil kejang-kejang. Sementara beberapa penumpang, termasuk petugas berwenang terlihat kebingungan dan menjaga jarak.
Lantas bagaimana cara memberikan pertolongan pertama kepada orang yang mengalami epilepsi atau kejang-kejang? Secara umum, kondisi kejang-kejang atau epilepsi merupakan gangguan neurologis.
Epilepsi atau ayan terbagi menjadi dua yaitu umum dan fokal. Kejang fokal atau parsial hanya memengaruhi satu otak saja dan berlangsung beberapa detik saja.
Semantara kejang umum terjadi lebih kuat dan membuat otot tidak terkendali. Kejang jenis ini dapat berlangsung sampai beberapa menit. Pasien yang mengalami kejang kuat itu akan menjadi bingung atau kehilangan kesadaran, dan kemungkinan tidak ingat apa yang terjadi.
"Seseorang yang mengalami kejang dapat terluka ketika jatuh atau menabrak sesuatu, jadi pastikan mereka berada di tempat yang aman. Jika sudah terjatuh, hindarkan dari benda-benda yang bisa melukai kepalanya dari benturan," kata dokter Nadya Hambali kepada VOI, Selasa, 9 Maret.
Dokter Nadya menjelaskan langkah selanjutnya yang perlu dilakukan saat menghadapi orang yang sedang mengalami kondisi kejang-kejang. Salah satu yang ditekankan, untuk tidak menahan atau menghentikan kondisi kejang secara paksa.
Baca juga:
- Viral Vaksinasi COVID-19 di Rumah, BIN Tegaskan Mutia Imro Relawan Gizi, Disuntik di Poliklinik
- Warga Tabanan Kaget, Lagi Cuci Piring di Parit Melintas Mayat Perempuan Muda
- Kemenkes Bolehkan Masyarakat dengan Kondisi Tertentu Divaksin COVID-19, Begini Penjelasannya
- Apa yang Terjadi Jika Tubuh Kekurangan Kalsium? Kenali 7 Gejala Hypocalcemia
"Posisikan tubuh seseorang yang mengalami kejang-kejang secara menyamping, sembari longgarkan pakaian yang dikenakan. Usahakan untuk tidak menghalangi mulut atau hidung agar lebih mudah bernapas," jelasnya.
Ditambahkan dokter Nadya, jika kejang sudah selesai, orang tersebut mungkin bingung, takut, atau malu ketika bangun. Beri tahu mereka apa yang terjadi, dan temani mereka atau antar mereka pulang.
"Namun jika kondisi kejang terus menerus selama 5 menit dan tidak sadarkan diri, sebaiknya langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk diberikan tindakan lebih lanjut karena bisa berisiko alami kerusakan otak pada pasien dan berakibat fatal," pungkasnya.