UNRWA Sebut Sekitar 50 Ribu Orang Meninggalkan Rafah dalam 48 Jam Terakhir
JAKARTA - Staf senior Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada Hari Rabu, sekitar 50.000 orang meninggalkan Rafah di Gaza selatan dalam 48 jam terakhir, akibat perintah evakuasi yang dikeluarkan Israel.
"Kami melacak sekitar 50.000 orang yang meninggalkan Rafah dalam 48 jam terakhir. Kami telah melihat mereka pergi ke Khan Younis, beberapa pergi ke wilayah kemanusiaan yang diperluas di Al-Mawasi, yang lain pergi ke Deir al-Balah," kata Wakil Direktur Senior Urusan UNRWA di Gaza Scott Anderson kepada CNN, seperti dilansir 9 Mei.
Warga Gaza mulai meninggalkan Rafah timur pada Hari Senin, setelah militer Israel memerintahkan penduduk di sana untuk "segera mengungsi" saat mereka melakukan operasi militer di kota tersebut.
"Sebagai PBB, kami berpendapat masyarakat harus memilih ke mana mereka ingin pergi dan kami akan memberikan bantuan kepada mereka ke mana pun mereka memutuskan untuk mencari perlindungan bersama keluarga mereka," katanya.
Ketika ditanya tentang perluasan wilayah kemanusiaan yang telah ditetapkan Israel di kota pesisir Al-Mawasi sebagai tempat pengungsian warga Gaza, Anderson mengatakan, wilayah tersebut "tentu saja tidak memiliki infrastruktur seperti yang Anda harapkan," seraya menambahkan sudah terdapat lebih dari 400.000 pengungsi yang mencari perlindungan di sana.
"Pada dasarnya daerah ini berpasir, jadi tidak ada infrastruktur pembuangan limbah, tidak ada infrastruktur air. Tidak ada jalan menuju ke sana," ungkapnya.
Baca juga:
- Temui Menlu PNG di Papua, Menlu Retno Bahas Kerja Sama Pertahanan hingga Modernisasi RS Port Moresby
- Kim Jong-un Berduka, Kepala Propaganda Korea Utara yang Melayani Tiga Generasi Pemimpin Wafat di Usia 94 Tahun
- Hamas Peringatkan Tidak akan Ada Kesepakatan Gencatan Senjata Jika Israel Lanjutkan Agresi di Rafah
- Serangan ke Rafah Puncak Kejahatan Kemanusiaan, Indonesia Desak DK PBB Hentikan Kejahatan Brutal Israel
Anderson juga mengatakan, orang-orang yang mengungsi ke Khan Younis akan mencapai daerah yang sudah hancur akibat perang. Dia menekankan, kedatangan lebih banyak bantuan kemanusiaan merupakan perhatian utama bagi lembaganya.