Ekonomi RI Tumbuh Positif, Rupiah Berpotensi Menguat
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 7 Mei 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Senin, 6 Mei 2024, kurs rupiah spot ditutup menguat 0,36 persen ke level Rp16.026 per dolar AS.
Senada, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,43 persen ke level harga Rp16.025 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan penurunan greenback terjadi karena data nonfarm payrolls bulan April lebih lemah dari perkiraan.
"Data tersebut memperkuat spekulasi bahwa melemahnya pasar tenaga kerja akan memberikan dorongan lebih besar bagi Federal Reserve untuk mulai menurunkan suku bunga," jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip Selasa, 7 Mei.
Data pada hari Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan April dan kenaikan upah tahunan turun di bawah 4,0 persen untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun, karena tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja meningkatkan optimisme bahwa bank sentral AS dapat merancang kebijakan yang lunak.
Pasar sekarang memperkirakan pemotongan sebesar 45 basis poin tahun ini, dengan penurunan suku bunga pada bulan November sudah diperhitungkan sepenuhnya.
The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil pada akhir pertemuan kebijakan moneter dua harinya, seperti yang diharapkan, minggu lalu, namun mengisyaratkan pihaknya masih cenderung pada penurunan suku bunga, bahkan jika hal tersebut mungkin memakan waktu lebih lama dari perkiraan semula.
Dari sisi internal, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perekonomian Indonesia pada kuartal pertama 2024 mencapai 5,11 persen (year on year/yoy).
Pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kuartal keempat 2023 sebesar 5,04 persen. Pertumbuhan ini ditopang oleh konsumsi rumah tangga, momentum Lebaran dan Pemilu 2024.
Pergeseran bulan Ramadan yang jatuh pada kuartal pertama 2024 menyebabkan efek low-base, yang berkontribusi pada pertumbuhan yang lebih tinggi.
Selain itu, peningkatan pengeluaran terkait dengan pemilihan presiden 2024 juga semakin mendorong pengeluaran pemerintah dan lembaga non-profit yang melayani rumah tangga, termasuk partai politik.
Sebagai catatan, besaran realisasi PDB kuartal pertama 2024 tidak sejalan dengan konsensus pasar yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,17 persen (year on year/yoy) dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq) pada kuartal I-2024.
Adapun, ekonomi Indonesia tumbuh 5,04 persen (yoy) dan 0,45 persen (qtq) pada kuartal keempat 2023. Pada kuartal pertama 2023, ekonomi Indonesia juga tumbuh 5,04 persen (yoy).
Baca juga:
- Simak Rekomendasi Saham Selasa di Tengah Pergerakan IHSG yang Masih Fluktuatif
- Batas Barang Bawaan Penumpang dari LN 500 Dolar AS, Ini Hitungan Bea Masuknya jika Nilainya Lebih
- Banjir Kritikan Warganet soal Maraknya Kasus Viral di Medsos, Bea Cukai Soetta: Itu Miskomunikasi
- Bappenas Integrasikan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran ke RKP 2025
Dari data BPS, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2024 mencapai Rp5.288,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp3.112,9 triliun.
Adapun ekonomi Indonesia triwulan I-2024 terhadap triwulan sebelumnya terkontraksi sebesar 0,83 persen (qtq).
Ibrahim memperkirakan, rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Selasa, 7 Mei 2024 dalam rentang harga Rp15.960-Rp16.060 per dolar AS.